Indonesian
Wednesday 17th of July 2024
0
نفر 0

Mengambil Hikmah dari Negeri Empat Musim

Mengambil Hikmah dari Negeri Empat Musim

Sedari dulu saya begitu tertarik dengan salju. Saya gila terhadap bacaan (novel, cerpen, puisi) yang selalu menjadikan salju sebagai latar ceritanya. Sekarang saya tidak perlu lagi berkhayal bisa menyentuh salju. Di Iran, saya bisa melihat pepohonan di taman asrama dilapisi putihnya salju. Ada kekaguman terhadap deretan cemara yang selalu tegar melawan musim. Pohon yang saya lihat di musim panas, gugur, dingin dan semi adalah deretan pohon itu-itu juga. Di musim salju, cemara harus lebih tegar lagi menahan beban tumpukan salju.

Butiran-butiran salju yang tertumpah dari langit lebih berat dari tetes-tetes hujan, namun ia jatuh ke bumi tanpa suara. Kristal-kristal putih itu melayang dengan lembut dan mendarat dengan halus. Namun, pernahkah engkau bayangkan sekiranya butiran-butiran halus salju itu langsung menyentuh kulitmu?. Pernahkah engkau membayangkan bagaimana rasanya hidup di musim salju tanpa mengenakan baju hangat, atau tinggal di rumah yang tidak dilengkapi fasilitas pemanas ruangan?. Pada saat itu salju bukan lagi keindahan, namun tontonan tragedi yang menyayat hati. Teman saya asal Bosnia menceritakan, di musim salju, ketika tumpukan salju disingkirkan dari jalan-jalan kota, tidak sedikit ditemukan mayat-mayat manusia. Mereka adalah para tunawisma yang mencoba bertahan hidup di tengah musim dingin yang menusuk tulang. Ya, dongeng tentang salju tidak melulu menceritakan kebahagiaan sang putri salju, namun juga kegetiran hidup putri penjual korek api, yang mati beku kehabisan api penghangat.

Bertepatan dengan 21 Maret tahun ini, masyarakat Iran bersuka cita menyambut datangnya musim semi yang juga menandai datangnya tahun baru. Dalam penanggalan Iran hari tahun baru adalah hari pertama di musim semi (disebut Fasl-e Bahor). Sistem penanggalan Iran telah disusun sejak 1725 tahun sebelum Masehi dan terus mengalami penyempurnaan hingga kini. Dimasa kekhalifaan Islam, kalender Iran mengalami penyesuaian dengan kalender Islam dan disebut dengan Kalender Hijriyah Syamsi sebab penentuan tanggal Iran berdasar pada edar bumi terhadap matahari dan disebut Hijriyah karena tahun pertamanya juga dihitung dari hijrahnya Rasulullah saw ke Madinah. Adanya perbedaan jumlah hari dalam setahun dengan kalender Hijriyah Qamari menyebabkan jalannya tahun pada kalender Iran lebih lambat dan tahun ini baru memasuki 1395 HS sementara kalender Hijriyah telah memasuki tahun ke 1436 H.

Wajar masyarakat Iran menyambut tahun baru mereka dengan luapan kegembiraan. Mereka tidak lagi tersiksa oleh dahsyatnya hawa dingin, tersiksa oleh tumpukan salju di jalan yang mengakibatkan kemacetan berjam-jam. Mereka tidak perlu lagi repot-repot mengenakan pakaian hangat yang tebal setiap keluar rumah, tidak perlu lagi takut terpeleset oleh jalan yang licin, tidak ada lagi aktivitas membersihkan atap rumah dari tumpukan salju yang berton-ton beratnya. Datangnya musim semi benar-benar kesyukuran bagi mereka.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Hadis-hadis Nabawi Tentang Kabar Gembira Munculnya Imam Mahdi as
Salat istighazah kepada Imam Mahdi As
Imam Mahdi : Suatu Kajian Teks*
Riwayat-riwayat tentang Tawakal dari Imam Zaman Afs
Apakah Imam Mahdi afs Memiliki Istri dan Anak?
Dahsyatnya Berbaik Sangka kepada Allah swt
Revolusi Al-Husain, Inspirasi yang Tak Pernah Habis
Filsafat dari Nama Rasulullah Saw
Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi af
Imam Muhammad Al-Mahdi ajf

 
user comment