ulama marja taklid Ayatullah al-Uzhma Nashir Makarim Shirazi dalam pertemuannya dengan petinggi dan staff brigade Ali bin Abi Thalib as provinsi Qom Republik Islam Iran mengatakan, "Pasukan militer adalah kunci utama tetap terjaganya keamanan negara dan sistem politik yang berjalan di dalamnya."
Lebih lanjut penulis kitab tafsir al-Tamsil tersebut, dengan menyinggung ayat إِنَّ الَّذينَ قالوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ استَقاموا تَتَنَزَّلُ عَلَيهِمُ المَلائِكَةُ أَلّا تَخافوا وَلا تَحزَنوا وَأَبشِروا بِالجَنَّةِ الَّتي كُنتُم توعَدونَ mengatakan, "Ayat ini adalah keutamaan besar yang dikhususkan kepada kelompok yang tujuan pergerakannya hanya Allah swt yang dalam proses mencapainya ia bersabar dan tetap istiqamah."
Ayatullah Makarim lebih lanjut menjelaskan, bahwa kelompok tersebut hanya memfokuskan dirinya pada apa yang telah menjadi tujuannya, yaitu keridhaan Allah swt, dan hanya pada pertolongan Allah swt mereka berharap. Ayatullah Makarim berkata, "Kelompok ini tidak berharap kepada selain Allah swt dan mereka istiqamah terhadap apa yang mereka perjuangkan. Allah swt berfirman dalam ayat tersebut bahwa Dia akan mengutus malaikat-malaikat yang akan memberikan pertolongan dan harapan."
Ayatullah Makarim menjelaskan perbedaan antara bersedih dengan khawatir, "Kesedihan berkaitan dengan masa lalu yang dengan itu manusia bersedih namun khawatir berkaitan dengan masa depan yang belum dijalani. Orang-orang yang istiqamah di jalan Allah swt, tidak akan bersedih atas apa-apa yang telah dilalui, dan tidak khawatir dengan hal-hal yang akan dihadapi."
Berkenaan dengan pentingnya kesabaran dan keistiqamahan di jalan Allah swt, Ayatullah Makarim Shirazi mengatakan, "Jika kesadaran akan pentingnya istiqamah itu hidup di dalam jiwa-jiwa setiap muslim, maka dipastikan umat Islam tidak akan pernah menjadi umat yang terkalahkan."
"Keistiqamahan sangat penting dalam berjuang menegakkan agama Allah swt. Dalam Al-Qur'an ditegaskan 20 orang yang istiqamah lebih berpengaruh dibanding 200 orang. Amirul Mukminin as juga menegaskan, istiqamah di jalan Allah swt seperti kepala bagi tubuh." Tambahnya.
"Tubuh seberapapun kuatnya, namun tanpa kepala, tidak akan membahayakan bagi musuh. Begitupun dengan iman yang tanpa dibarengi dengan kesabaran dan istiqamah tidak memiliki kekuatan apapun. Karenanya istiqamah sangat dibutuhkan terutama di masa sekarang yang konspirasi musuh jauh lebih dasyhat. Jika istiqamah tidak dimiliki, maka umat Islam tidak akan pernah mencapai tujuannya. Mukmin harus seperti gunung yang tegar berdiri tegak, meski badai dan terpaan topaan menghantam, tidak membuat gunung bergeser sedikit pun." Lanjut ulama Iran tersebut.
Ayatullah Makarim menambahkan, "Mukmin yang sejati harus istiqamah dalam menghadapi musuh. Ia terlebih dahulu telah berhasil menaklukkan dirinya. Ia tidak lagi terpengaruh oleh godaan hawa nafsunya sendiri maupun oleh tipu daya kepentingan duniawi. Seorang ahli strategi perang non muslim pernah mengatakan, rahasia kemenangan umat Islam berada pada ayat, قل هَل تَرَبَّصونَ بِنا إِلّا إِحدَى الحُسنَيَينِ yang artinya tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan, yaitu mati syahid atau hidup mulia."
"Semangat mati syahid atau hidup mulia, harus hidup dan berkobar dalam hati-hati setiap muslim. Ini adalah rahasia kemenangan yang telah disampaikan dalam Al-Qur'an. Iran sampai saat ini mampu bertahan menghadapi berbagai konspirasi jahat pihak musuh, karena dalam diri patriot-patriot Iran terpatri semangat membela negara dalam rangka menjalankan amanah Allah swt. Badai fitnah dan berbagai rekayasa serta propaganda untuk merontokkan cita-cita revolusi Islam Iran sampai saat ini tidak mencapai hasil." Tegasnya.
"Alhamdulillah, sampai saat ini kita masih kuat memegang prinsip dan akan semakin kuat. Terlebih lagi jika negara-negara Islam lainnya menyambut baik ajakan dan seruan persatuan dari Iran, tentu musuh Islam tidak akan mampu berkutik lagi." Tutupnya.