Lembaga Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan pihaknya telah mengobati 46 warga Palestina yang terluka dalam insiden kekerasan pasukan keamanan Rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina di gerbang-gerbang serta di dalam komplek Masjid al-Aqsa, Baitul Maqdis (al-Quds/Yerussalem), Kamis (27/7/2017).
Lembaga ini menjelaskan bahwa cidera yang dialami puluhan warga itu antara lain patah tulang serta luka diterjang peluru karet, gas air mata, dan bom suara, dan lima orang di antaranya diobati di dalam komplek masjid.
Para saksi mata mengatakan bahwa pada Kamis sore waktu setempat pasukan Israel menyerbu komplek itu lalu menyerang jemaah shalat, menangkap sejumlah pemuda, dan menutup semua gerbang al-Aqsa. Mereka menambahkan bahwa kekerasan pasukan Zionis yang mengepung jemaah shalat dari semua arah terjadi terutama di lokasi Mushalla Qubbah al-Sakhrah.
Sebanyak 41 orang Palestina terluka akibat serangan pasukan Zionis di dekat Gerbang Hittah dan Gerbang al-Asbat yang berada di sisi utara al-Aqsa ketika mereka hendak memasuki masjid ini untuk menunaikan shalat Asar. Polisi Israel saat itu juga menghalangi regu-regu Bulan Sabit Merah Palestina yang akan menolong warga yang terluka.
Meski demikian, ribuan warga Palestina dapat menunaikan shalat Asar di komplek al-Aqsa untuk pertama kalinya dalam 12 hari terakhir. Saat itu polisi Israel mengerahkan personilnya dalam jumlah besar di kawasan Gerbang Hittah ketika ribuan warga Palestina berbondong-bondong masuk ke dalam komplek setelah mereka menolak memasukinya selama 12 hari sebagai bentuk protes atas sistem pengamanan Israel.
Warga Palestina yang semula hampir dua minggu menunaikan shalat di jalanan dan tempat-tempat terbuka sekitar al-Aqsa itu masuk ke komplek al-Aqsa. Mereka bergerak dengan dipimpin oleh para pemuka agama al-Quds yang sebelumnya telah menyerukan penunaian shalat Asar di dalam Masjid al-Aqsa untuk pertama kalinya selama kurun waktu tersebut.
Kepala bidang wakaf al-Aqsa, Syekh Abdel-Azeem Salhab, dalam jumpa pers menyebut peristiwa ini sebagai kemenangan.
“Kemenangan ini merupakan kemenangan bagi bangsa Palestina dengan persatuan mereka di belakang para pemimpin mereka, para ulama dan pemuka agama, yang telah memperlihatkan kepada seluruh khalayak dunia bahwa bangsa Palestina tidak menerima akidahnya diusik, dan Masjid al-Aqsa adalah akidah,” tegasnya saat massa Palestina akan bergerak masuk ke komplek al-Aqsa untuk mendirikan shalat Asar.