Salah satu model pertanyaan yang pernah diajukan kepada Ayatullah Behjat adalah pertanyaan berkaitan dengan isu akhir zaman. Mari kita simak bersama:
Tanya: Jika iman memiliki 10 derajat, maka Salman Farisi memiliki seluruh derajat keimanan ini. Apakah kita juga bisa menggapai seluruh derajat iman di akhir zaman ini?
Jawab: Memang semua orang bisa seperti Salman dan Abu Dzar yang mampu sabar menghadapi seluruh jenis petaka dan musibah? Atau seperti Ammar yang telah rela dibunuh? Seluruh pintu maqam yang telah berhasil mereka gapai telah tertutup. Seluruh dunia dan segala isinya tidak memiliki nilai sebesar salat Salman dalam semalam.
Tetapi, dari beberapa hadis seperti “ibadah pada masa kegaiban adalah lebih baik daripada ibadah pada masa kehadiran imam maksum” dapat dipahami bahwa maqam yang lebih tinggi masih bisa kita gapai. Kita semua sering menyaksikan keramat dan tindakan-tindakan aneh yang dilakukan oleh para ulama. Kita merasa heran mereka orang lain mampu melihat dan mereka tidak menyebutkan namanya.
Tanya: Apakah tugas kita pada masa kegaiban ini?
Jawab: Sepertinya para imam maksum as telah menyempurnakan hujah untuk kita tentang masalah ini. Mereka berkata, “Banyaklah berdoa demi kemunculan Imam Mahdi.” (Al-Ghaibah, Syaikh Thusi, hlm. 290) Tetapi tentu bukan hanya dengan sekadar komat-kamit mulut. Mereka juga berkata, “Bertindaklah sesuai dengan perintah yang sedang kalian lakukan sehingga masalah menjadi jelas bagi kalian.” (Bihar al-Anwar, jld. 52, hlm.133) Yakni dalam menghadapi masalah-masalah baru, bertindaklah sebagaimana kalian selama ini bertindak.
Para imam maksum as mengajarkan kepada kita supaya bertindak sesuai dengan keyakinan yang kita miliki. Selama belum ada keyakinan, maka kita harus berhenti dan bertindak hati-hati.
Tanya: Bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menyongsong kemunculan Imam Mahdi as?
Jawab: Salah satu jalan adalah kita bertobat. Tobat ini akan menyebabkan seluruh petaka yang sekarang sedang menimpa dan akan menimpa Syiah akan tersingkirkan.