Mengapa kita tidak memanfaatkan peluang ini untuk menyebarkan ajaran maktab Ahlulbait? Mengapa kita malah terjebak dan menderita oleh informasi-informasi tidak benar yang disebar oleh musuh? Mengapa kita tidak menyebar informasi-informasi yang benar, mencerahkan dan yang membangun kesadaran di media-media sosial?"
Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al-Uzhma Jawadi Amuli dalam pertemuan dengan sejumlah santri dan ulama di kota Qom Republik Islam Iran Selasa (9/1) mengatakan, "Lalai dalam berhadapan dengan musuh tidak boleh dibiarkan berketerusan, sebab hal tersebut sesuatu yang tidak bisa diterima sementara musuh terus melakukan upaya penghancuran."
"Allah swt menyampaikan kepada Nabi Muhammad saw bahwa pihak musuh setiap harinya melakukan konspirasi dan tidak pernah berhenti sebelum mereka mencapai targetnya menghancurkan Islam. Ketika Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk tetap terjaga dan waspada pada konspirasi musuh, perintah tersebut juga berlaku untuk umat Nabi Muhammad saw sampai akhir zaman. Perintah tersebut juga mengandung makna, dalam menghadapi musuh harus cerdas dengan memanfaatkan potensi-potensi dan semua kekuatan yang dimiliki." Lanjut ulama marja taklid tersebut.
Lebih lanjut Ayatullah Jawadi Amuli mengatakan, "Imam Ali as dalam Nahjul Balaghah memberikan pesan kepada Malik al-Asytar dengan berkata, 'Memiliki pemimpin yang bagus adalah sesuatu yang penting namun tidak pernah cukup, sebab itu baru separuh jalan, separuhnya lagi adalah kesiapan rakyat untuk taat pada pemimpin serta kesadaran mereka akan kewaiban dan tugasnya."
"Mungkin memang ada saatnya, kita lalai dalam berhadapan dengan musuh, dan itu sesuatu yang bisa dimaklumi dan termaafkan, namun jika kondisi lalai tersebut berketerusan, ini hal yang tidak bisa dibiarkan, sebab musuh selalu mengintai dan siap sedia melakukan penyergapan untuk mencapai target-target mereka menghancurkan kita." Tambahnya.
"Dalam Perang Jamal, Imam Ali as memesankan "Jangan sama sekali pernah berpikir bahwa musuh beristirahat atau berhenti, jaga pikiran dan kewaspadaan dalam berhadapan dengan musuh." Dalam hal ini, kita juga harus tetap menjaga kesadaran dan kewaspadaan bahwa musuh kita adalah kekuasaan Amerika dan Israel." Lanjutnya.
Pada bagian lain penyampaiannya, ulama Hauzah Ilmiah Qom tersebut mengingatkan pentingnya aktif menjalankan dakwah di dunia maya. Ia berkata, "Masalah lain yang harus kita perhatikan adalah pentingnya penggunaan media sosial. Jangan pernah berpikir bahwa itu hanya dunia maya dan tidak nyata. Itu nyata, akibat dan pengaruhnya sangat kita rasakan dalam kehidupan sosial kita. Mengapa kita tidak memanfaatkan peluang ini untuk menyebarkan ajaran maktab Ahlulbait? Mengapa kita malah terjebak dan menderita oleh informasi-informasi tidak benar yang disebar oleh musuh? Mengapa kita tidak menyebar informasi-informasi yang benar, mencerahkan dan yang membangun kesadaran di media-media sosial?"
"Permusuhan musuh bukan masalah perut, bukan masalah ekonomi, bukan perebutan sumber daya alam, melainkan permusuhan hakiki mereka pada agama dan Islam. Oleh karena itu, dalam menghadapi mereka, Islam ini harus benar-benar dipahami dengan benar, yakini dengan kuat dan bersungguh-sungguhlah dalam menyebarkannya khususnya dengan memanfaatkan media-media sosial yang ada. Jangan biarkan, dunia maya justru dikuasai oleh pihak-pihak yang malah hanya akan merusak peradaban manusia." Tegasnya.