Indonesian
Monday 6th of May 2024
0
نفر 0

Hukum dan adab akikah dalam Ahlul-Bait

Akikah adalah amalam mustahab yang begitu ditekankan. Imam Ja’far Shadiq as berkata:
 
“Setiap anak yang lahir terikat pada akikahnya.”
 
Dengan kata lain, anak yang belum diakikahi ada kemungkinan mudah tertimpa bala.
 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam akikah adalah sebagai berikut:
 
1. Akikah harus menggunakan salah satu dari tiga an’am: kambing, sapi atau onta.
 
2. Mustahab bagi anak laki-laki untuk diakikahi dengan binatang jantan, dan bagi anak perempuan dengan binatang betina.
 
3. Dimustahabkan akikah pada hari ketujuh setelah kelahiran sang anak. Namun jika hal itu tidak tercapai, tetap mustahab untuk dilakukan kapan saja. Bahkan meskipun sang anak telah meninggal pun dan masih belum diakikahi; hanya saja jika meninggalnya sebelum zawal (dhuhur) maka kemustahabannya gugur. Selama anak belum baligh, kemustahaban akikah diembankan pada sang ayah. Jika anak telah melampaui usia baligh, dimustahabkan untuk dia sendiri yang mengakikahkan dirinya.
 
Beberapa hal yang mustahab pula dalam akikah di antaranya:
 
1. Hewan yang akan disembelih harus sehat dan tak cacat.
 
2. Jika onta, usianya (usia hewan) tidak kurang dari lima tahun.
 
3. Jika sapi, usianya tidak kurang dari dua tahun.
 
4. Jika kambing, usianya tidak kurang dari satu tahun.
 
5. Jika domba, usianya tak kurang dari tujuh bulan.
 
Ada juga hal-hal yang perlu diketahui seperti:
 
1. Orang tua makruh untuk memakan daging akikah, khususnya ibu.
 
2. Daging bisa dibagikan dalam keadaan mentah ataupun matang.
 
3. Diusahakan tulang-tulang hewan akikah tidak dipatahkan, namun dipotong di sendi-sendinya.
 
4. Orang yang diundang atau diberi daging akikah hendaknya orang-orang mukmin dan ahlu wilayah (berwilayah pada Ahlul Bait)
 
5. Dimustahabkan orang-orang yang diundang setelah memakan daging akikah untuk mendoakan sang anak.
 
6. Tidak selamanya ayah yang harus mengerjakan sunah akikah itu, bisa jadi orang lain seperti ibu, kakek, paman, dan lain sebagainya.
 
Doa dalam akikah
 
Saat anda hendak menyembelih binatang akikah, bacalah salah satu doa berikut ini:
 
بِسْمِ اللَّهِ وَ بِاللَّهِ اللَّهُمَّ عَقِیقَةٌ عَنْ فُلَانٍ لَحْمُهَا بِلَحْمِهِ وَ دَمُهَا بِدَمِهِ وَ عَظْمُهَا بِعَظْمِهِ اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ وِقَاءً لآِلِ مُحَمَّدٍ صلی الله علیه و آله
 
atau
 
یَا قَوْمِ إِنِّی بَرِیءٌ مِمَّا تُشْرِکُونَ إِنِّی وَجَّهْتُ وَجْهِیَ لِلَّذِی فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ حَنِیفاً مُسْلِماً وَ مَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِکِینَ إِنَّ صَلَاتِی وَ نُسُکِی وَ مَحْیَایَ وَ مَمَاتِی لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِینَ لَا شَرِیکَ لَهُ وَ بِذَلِکَ أُمِرْتُ وَ أَنَا مِنَ الْمُسْلِمِینَ اللَّهُمَّ مِنْکَ وَ لَکَ بِسْمِ اللَّهِ وَ اللَّهُ أَکْبَرُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَی مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ.
 
atau
 
بِسْمِ اللَّهِ وَ بِاللَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ اللَّهُ أَکْبَرُ إِیمَاناً بِاللَّهِ وَ ثَنَاءً عَلَی رَسُولِ اللَّهِ صلی الله علیه و آله وَ الْعِصْمَةُ لِأَمْرِهِ وَ الشُّکْرُ لِرِزْقِهِ وَ الْمَعْرِفَةُ بِفَضْلِهِ عَلَیْنَا أَهْلَ الْبَیْتِ.» و اگر کودک پسر است بگو: «اللَّهُمَّ إِنَّکَ وَهَبْتَ لَنَا ذَکَراً وَ أَنْتَ أَعْلَمُ بِمَا وَهَبْتَ وَ مِنْکَ مَا أَعْطَیْتَ وَ کُلَّمَا [کُلَّ ما] صَنَعْنَا فَتَقَبَّلْهُ مِنَّا عَلَی سُنَّتِکَ وَ

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Pasal II - Hukum-hukum Air
Mengapa pada surah al-Baqarah disebutkan, “Dzalika al-kitab” dan tidak disebutkan ...
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Isra Ayat 1-2
13 Pertanyaan Sahabat yang direkam dalam Al-Qur’an
Apakah Sunnah dapat menasakh al-Qur’an?
Sampai Kapan Kita Berdiam Diri Melihat Kebiadaban ISIS Merajalela?
DIALOG ANTARA MUSLIM DAN KRISTIAN [4]
Membaca Salafi, Wahabi dan Khawarij
Nikah Mut’ah Antara Hukum Islam dan Fitnah Wahhabi
Motivasi Kebangkitan Imam Husain as di Karbala

 
user comment