Ayatullah Tahriri dalam ceramahnya menjelaskan bahwa
salah satu alasan mengapa Allah menentukan waktu dan
tempat khusus dan mulia bagi manusia adalah karena
manusia senantiasa membutuhkan penyegaran dan peringatan.
Manusia senantiasa lupa dan terkadang meninggalkan amal
baik karena merasa bosan. Oleh karena itu, Allah
mengkhususkan waktu dan tempat tertentu bagi manusia agar
dapat kembali ke haribaan-Nya. Mampu mengurai benang
malas dan kembali merajut hubungan dengan-Nya. Karena di
waktu dan tempat tertentu itu, Allah membuka lebar-lebar
pintu-Nya dan menyediakan segala fasilitas (plus
discount) yang dibutuhkan seorang hamba untuk kembali
pada-Nya.
Salah satu waktu khusus itu adalah bulan Rajab. Rajab
adalah salah satu bulan haram. Berperang di dalamnya
terlarang. Bulan ini memiliki ribuan keutamaan, sampai-
sampai Rasulullah saw bersabda, “Bulan Rajab adalah bulan
Allah yang agung dan tidak ada bulan lain yang dapat
menandingi kemuliaan dan keutamaannya…”[i]
Imam Musa bin Ja’far as pernah berkata, “Rajab adalah
nama sebuah sungai di surga yang lebih putih dari air
susu dan lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa
satu hari pada bulan Rajab, ia pasti akan meneguk air
sungai tersebut.” [ii]
Diriwayatkan dari Imam Ja’far ash-Shâdiq as bahwa
Rasulullah saw bersabda, “Bulan Rajab adalah bulan
permintaan ampun umatku. Oleh karena itu, mintalah
ampunan pada bulan ini sebanyak mungkin, karena Allah
Maha Pengampun dan Penyayang. Bulan Rajab dinamakan
‘Ashabb’, karena rahmat Allah akan dicurahkan atas umatku
pada bulan ini. Dengan demikian, perbanyaklah membaca,
‘astaghfirullâh wa as`aluhut-taubah’ (aku memohon ampun
kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya).”[iii]
Rasulullah saw juga bersabda bahwa Rajab adalah bulan
Allah, sebagaimana Syaban adalah bulan beliau, dan
Ramadhan adalah bulan kita (umat beliau).[iv]
Melihat hadis-hadis di atas, tidaklah heran jika
Rasulullah saw dan Ahlulbait as punya perhatian khusus di
bulan ini. Mereka mengajarkan kepada para pengikut dan
pecinta mereka amalan-amalan yang dikhususkan di bulan
ini. Secara umum, amalan yang paling ditekankan di bulan
ini adalah beristighfar dan berpuasa. Selain itu, juga
ada doa-doa yang bisa dibaca kapan saja di bulan ini
maupun doa-doa dan amalan khusus hari-hari tertentu,
seperti Nishfu Rajab. Bahkan Nishfu Rajab sendiri adalah
salah satu waktu yang sangat khusus. Terdapat amalan yang
sangat mulia, Doa Ummi Dawud. Dalam doa itu, kita
diajarkan untuk meminta kepada Allah dengan menyebut
nama-nama para malaikat, puluhan nabi serta nama dan
sifat-sifat Allah.
Doa-doa pendek di bulan ini memeliki beberapa kriteria
yang mirip antara satu dengan yang lain. Salah satu
kriteria tersebut adalah bahwa dalam doa-doa bulan ini
kita diajarkan mengenal Allah dengan segala keagungannya,
serta penegasan ketidak berdayaan manusia. Perhatikan doa
indah yang disunahkan dibaca di setiap hari bulan Rajab
ini:
يَا مَنْ يَمْلِكُ حَوَائِجَ السَّائِلِيْنَ وَ يَعْلَمُ ضَمِيْرَ الصَّامِتِيْنَ، لِكُلِّ مَسْأَلَةٍ مِنْكَ سَمْعٌ حَاضِرٌ وَ جَوَابٌ عَتِيْدٌ،
Wahai Yang memiliki (baca : mengabulkan) segala hajat
orang-orang yang memohon dan mengetahui (isi) hati
orang-orang yang diam, Engkau selalu mendengar setiap
permohonan dan memiliki jawaban yang selalu siap
untuknya.
اَللَّهُمَّ وَ مَوَاعِيْدُكَ الصَّادِقَةُ وَ أَيَادِيْكَ الْفَاضِلَةُ وَ رَحْمَتُكَ الْوَاسِعَةُ، فَأَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ
Ya Allah, janji-janji-Mu benar, nikmat-nikmat-Mu
melimpah, dan rahmat-Mu luas. Maka, aku memohon kepada-Mu
agar Engkau melimpahkan shalawat atas Muhammad
آلِ مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ تَقْضِيَ حَوَائِجِيْ لِلدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيئٍ قَدِيْرٌ
dan keluarga Muhammad, dan mengabulkan segala hajatku di
dunia dan akhirat, sesungguhnya Engkau Maha Mampu atas
segala sesuatu.[v]
Perhatikan juga terjemahan doa berikut ini:
Wahai Pemilik karunia yang melimpah, nikmat yang
beraneka-ragam, rahmat yang luas, kekuasaan yang
sempurna, nikmat yang agung, anugrah yang besar, karunia
yang indah, dan pemberian yang agung; Wahai Yang tak
tersifati dengan (jalan) perumpamaan, tak tertandingi
oleh sekutu, dan tak terkalahkan oleh siapa pun. Wahai
Yang menciptakan lalu memberikan rezeki, mengilhami lalu
membuat (makhluk) berbicara, menciptakan lalu memulai
(penciptaan), tinggi lalu membumbung (tinggi), menentukan
lalu membaikkan(nya), membentuk lalu mengokohkan(nya),
berhujjah lalu menyampaikan, memberikan nikmat lalu
menyempurnakan, memberikan (pemberian) lalu memperbanyak,
dan memberikan anugrah lalu menambah; Wahai Yang Maha
Tinggi kemuliaan-Nya sehingga mata-mata yang melihat tak
mampu melihat-Nya, dan Maha Dekat karunia-Nya sehingga
tak terlintas dalam alam pikiran; Wahai Yang Tunggal
kerajaan-Nya sehingga tiada sekutu bagi-Nya dalam area
kekuasaan-Nya dan Yang Esa dalam kenikmatan dan kebesaran
sehingga tiada tandingan bagi-Nya dalam kedudukan-Nya;
Wahai Yang dalam (memahami) kebesaran wibawa-Nya akal-
akal yang jenius kebingungan, dan dalam menjangkau
keagungan-Nya mata-mata manusia yang jeli merasa lemah;
Wahai Yang wajah-wajah lelah karena kewibawaan-Nya,
kepala-kepala tertunduk karena keagungan-Nya, dan kalbu-
kalbu tergetar karena takut kepada-Nya…”[vi]
Rajab adalah bulan mulia. Amalan-amalan yang telah
diriwayatkan di dalamnya akan mengantarkan kita kepada
pengetahuan hakiki terhadap Allah. Doa-doa yang dibaca
setiap hari akan menambah makrifat dan rasa penghambaan
kita. Dengan benar-benar mengenal keutamaan bulan ini,
kita tentunya akan menyiapkan diri dan berusaha sekuat
mungkin untuk mendapatkan karunia-karunia yang Allah
khusus taburkan di bulan ini. Bulan Rajab adalah
kesempatan terbaik untuk melatih jiwa yang sering kali
lalai. Bulan ini juga merupakan pendahuluan bagi kita
untuk memasuki bulan Ramadhan. Kita diajurkan untuk
menata diri di bulan ini, juga di bulan Sya’ban, agar
ketika Ramadhan datang, kita telah siap memasuki jamuan
Ilahi. Jasmani maupun rohani. Insya Allah.
CATATAN :
[i] Mafatihul Jinan, Bab 2, Pasal 1, Keutamaan dan Amalan
Bulan Rajab
[ii] ibid
[iii] ibid
[iv] ibid
[v] ibid
[vi] ibid