Nabi Sulaiman as adalah seorang Nabi
sekaligus Raja yang memiliki kekuasaan
terbesar dalam sejarah manusia. Kerajaannya
tidak hanya meliputi alam manusia, tapi
beliau juga menguasai binatang, jin bahkan
angin sekalipun. Sebuah kerajaan yang tidak
akan pernah dimiliki oleh siapapun setelah
beliau.
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكاً لَّا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِّنْ بَعْدِي
Dia berkata, “Ya Tuhan-ku, ampunilah aku dan
anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak
dimiliki oleh siapa pun setelahku.”
(QS.Shad:35)
Kali ini kita akan mengupas apa saja
kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada
Sulaiman as?
Simak ayat-ayat berikut ini :
1. Beliau mendapatkan ilmu langsung dari
Allah swt.
فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ
“Maka Kami Memberikan pemahaman kepada
Sulaiman.” (QS.al-Anbiya’:79)
2. Nabi Sulaiman as mampu memahami bahasa
burung.
وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنطِقَ الطَّيْرِ
Dan dia (Sulaiman) berkata, “Wahai manusia!
Kami telah diajari bahasa burung.” (QS.an-
Naml:16)
3. Beliau memiliki bala tentara yang amat
dahsyat. Mulai dari manusia, jin dan
binatang-binatang.
وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ
“Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala
tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu
mereka berbaris dengan tertib.” (QS.an-
Naml:17)
4. Burung-burung senantiasa patuh dan
melayani beliau.
اذْهَب بِّكِتَابِي هَذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ
(Sulaiman berkata kepada Hudhud),“Pergilah
dengan (membawa) suratku ini, lalu
jatuhkanlah kepada mereka.” (QS.an-Naml:28)
5. Kendaraan beliau adalah angin.
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ
“Dan Kami (Tundukkan) angin bagi Sulaiman,
yang perjalanannya pada waktu pagi sama
dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya
pada waktu sore sama dengan perjalanan
sebulan (pula).” (QS.Saba’:12)
6. Pelayan beliau adalah para jin.
وَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاء وَغَوَّاصٍ
“Dan (Kami Tundukkan pula kepadanya) setan-
setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam.”
(QS.Shad:37)
Inilah sekelumit keagungan dan kenikmatan
yang diberikan oleh Allah swt kepada Nabi
Sulaiman as. Ketika menghadapi kenikmatan
yang amat dahsyat ini, beliau berdoa,
وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ
صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Maka dia (Sulaiman) berdoa, “Ya Tuhan-ku,
anugerahkanlah aku petunjuk untuk tetap
mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
Anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang
tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang
Engkau Ridai; dan masukkanlah aku dengan
rahmat-Mu ke dalam golongan hamba- hamba-Mu
yang saleh.” (QS.al-Ahqaf:15)
Dan pelajaran abadi dari Nabi Sulaiman yang
sering menghiasi rumah-rumah kaum muslimin
adalah
“Sebesar apapun karunia dan kenikmatan yang
diberikan Allah kepadamu, janganlah kamu
sombong dan bangga diri. Karena semua itu
adalah ujian dari-Nya.”
قَالَ هَذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ
(Sulaiman) berkata, “Ini termasuk karunia
Tuhan-ku untuk mengujiku, apakah aku
bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).”
(QS.an-Naml:40)
Semoga kita digolongkan bersama orang-orang
yang bersyukur.