Sebelumnya kita telah sering mengambil pelajaran dari kisah Nabi Yusuf as dalam Al-Qur’an. Namun pelajaran-pelajaran berharga dari kisah itu tak pernah habis. Sungguh kehidupan Nabi Yusuf memberikan lautan pelajaran berharga.
Kali ini kita akan melihat bagaimana Nabi Yusuf as mengingat Allah dalam setiap kondisi. Dalam keadaan susah maupun senang, sulit ataupun lapang.
1. Ketika dirayu oleh seorang wanita, beliau menolaknya dan berkata,
قَالَ مَعَاذَ اللّهِ
Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah.” (QS.Yusuf:23)
2. Ketika difitnah dengan tuduhan yang dusta, beliau hanya berkata,
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ
Yusuf berkata, “Wahai Tuhan-ku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka.” (QS.Yusuf:33)
3. Ketika didalam penjara,
ذَلِكَ مِن فَضْلِ اللّهِ عَلَيْنَا
“Itu adalah dari karunia Allah kepada kami.” (QS.Yusuf:38)
4. Ketika dalam kondisi senang dan lapang,
قَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَيْنَا
“Sungguh, Allah telah Melimpahkan karunia-Nya kepada kami.” (QS.Yusuf:90)
5. Ketika bertemu orang yang dicintai,
وَقَدْ أَحْسَنَ بَي
“Sesungguhnya Tuhan-ku telah Berbuat baik kepadaku.” (QS.Yusuf:100)
Dalam setiap kondisi kehidupannya, Nabi Yusuf as selalu mengingat Allah dan yakin bahwa kondisi itu adalah yang terbaik bagi-Nya. Maka setiap mukmin harus selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan. Apakah itu dalam bentuk doa dan memohon pertolongan, ataupun dengan bersyukur atas segala kenikmatan. Karena hanya dengan mengingat-Nya, kita akan diingat oleh Allah swt.
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan Ingat kepadamu.” (QS.al-Baqarah:152)