Dinukil dari Ayatullah Mazhahiri, guru ilmu akhlak. Seorang perempuan arif tengah menghadapi sakaratul maut. Kaum arif dan ahli makrifat berkumpul di sekelilingnya. Di antara mereka terjadi pembahasan tentang pengetahuan dan makrifat.
Salah seorang mereka berkata, “Bagi kami, bukanlah seorang arif kalau tidak bersyukur atas nikmat-nikmat Allah.”
Arif lainnya berkata, “Seorang arif bukanlah arif, kecuali bersyukur dan memuji Allah atas cobaan-cobaanNya.”
Wanita yang tengah menanti ajal itu memberi penjelasan kepada mereka. Penjelasannya lebih unggul daripada apa yang mereka perbincangkan. Sungguh pendapatnya itu amat sarat makna.
“Orang arif bukanlah arif, kecuali ia tidak melihat apapun selain cinta. Sayyidah Zainab as ketika menghadapi Ubaidillah bin Ziyad di Kufah, menjawab celaan-celaan (yang terkutuk) itu dengan jawaban, ‘Dalam peristiwa Karbala aku tidak melihat sesuatu pun dari sisi Allah, kecuali keindahan dan keelokan.’”