WASHINGTON--Umat Islam di seluruh dunia semakin gencar mempromosikan ajaran dan teladan Nabi Muhammad SAW ke seluruh dunia. Itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap film anti-Islam "Innocence of Muslims".
Presiden Nasional Umat Islam Amerika Utara (MUNA), Rahmad Chowdhury mengatakan film "Innocence of Muslim" tidak hanya menghina umat Islam tetapi juga masyarakat AS. "Kekebasan berekspresi bukan bertujuan untuk merendahkan dan menyebarkan kebencian," kata dia seperti dikutip onislam.net, Ahad (7/10).
Chowdhury mengatakan ekstrimisme dan terorisme bukanlah bagian dari Islam. Kedua kelompok itu memiliki agama sendiri bukan Islam, Yahudi atau Kristen. Untuk itu, ia mendesak Muslim AS untuk menemukan cara yang lebih baik guna menangani ide-ide ekstremis yang menargetkan Islam.
"Kita harus temukan cara yang lebih baik untuk merespon. Jangan reaksioner tapi visioner," kata diaSementara itu, pendiri perusahaan Muhammadi Media Company, Muhammad Ibrahim menyebarluaskan video yang dibuatnya tentang ajaran dan teladan Nabi Muhammad SAW di jejaring sosial.
Video itu diberi judul Mercy 5."Apa yang saya buat ini merupakan respon langsung terhadap film anti Islam," kata dia.
Respon ini dimaksudkan menyasar penonton yang berusaha mencari tahu siapa itu Nabi Muhammmad SAW. Di Mesir, sebuah kampanye bertajuk "Knock Doors" diluarkan Jumat kemarin.
Kampanye ini bertujuan mengumpulkan dana sebesar 165 juta dollar yang akan digunakan untuk menyebarluaskan teladan Nabi Muhammad SAW."Proyek ini termasuk menyiapkan saluran televisi, penerbit dan lainnya," ungkap Mohammed Assem Abdul Maged, pemimpin kelompok Islamis al-Jamaa al-Islamiya.
Abdul Maged juga mempertimbangkan mendirikan perusahaan produksi film di luar negeri sebagai bagian dari kampanye.
Selain itu, jumlah uang yang terkumpul akan digunakan untuk membantu rakyat Suriah, baik di Suriah atau Mesir.Di Eropa, komunitas Muslim membagikan hadiah tas berisi Alquran dan buku menjelaskan Islam dan Nabi Muhammad SAW.
source : http://www.republika.co.id