Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rohani saat membuka Konferensi Internasional ke 27 Persatuan Islam di Tehran menandaskan, Dunia Islam sangat membutuhkan pendekatan budaya untuk mempersempit jurang pemisah.
Hassan Rohani Jumat (17/1) dalam konferensi ini menekankan, musuh umat Islam senantiasa melancarkan skenario busuk seperti menciptakan friksi, perpecahan dan memperuncing kontradiktif di antara umat Islam. Rohani menjelaskan, sangat disayangkan terdapat sejumlah kelompok yang lupa dan tidak mengetahui akan budaya Islam, esensi budaya serta dimensi moral Islam. Kelompok ini dengan kebodohannya mengatasnamakan Islam dan jihad telah merusak citra Islam serta menciptakan perpecahan lebih mendalam di antara Muslim.
Presiden Iran mengatakan, musuh Islam menginginkan menjustifikasi kehadiran militer, hegemoni politik dan budayanya di kawasan, Rezim Zionis Israel menguasai kawasan dan kejahatan rezim ilegal ini dilupakan. Dunia Islam dewasa ini tengah menghadapi kendala utama dan kian hari semakin berat. Pelaku utama dari beragam kesulitan ini adalah musuh umat Islam yang tidak menginginkan Islam semakin kuat di dunia. Musuh Dunia Islam menyalahgunakan sejumlah friksi di masyarakat Islam untuk melakukan konspirasi perang antarmazhab serta mengobarkan friksi antar negara Islam dan Muslim.
Tidak terselesaikannya isu Palestina, friksi di masyarakat Lebanon, kerusuhan di negara-negara Islam dan krisis di Suriah hanya sekelumit dari konspirasi musuh Islam. Dewasa ini, Rezim Zionis gencar melakukan berbagai kejahatan terhadap bangsa Palestina di bawah bayang-bayang friksi internal Palestina dan negara Arab serta Islam. Israel melanjutkan penjajahannya di berbagai wilayah Palestina dengan mengobarkan perpecahan di masyarakat Islam. Tel Aviv dalam koridor perundingan damai berusaha mengumpulkan data dan dokumen palsu untuk melegalkan eksistensinya yang ilegal.
Selain itu, sejumlah friksi di Lebanon dan aksi-aksi teroris serta penudingan terhadap kubu Lebanon terlibat dalam aksi terorisme merupakan konspirasi musuh Islam. Musuh Islam khususnya Israel tidak menginginkan pemerintahan dan militer kuat serta muqawama di Lebanon. Dengan berbagai cara Israel berusaha memperparah friksi di Lebanon.
Sementara itu, Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) sebagai salah satu pilar di Lebanon sampai detik ini masih terus mempertahankan kedaulatan Lebanon dari ketamakan Israel. Namun demikian sangat disayangkan sejumlah negara Arab dan Islam khususnya Arab Saudi dan kelompok takfiri yang mengaku kubu Islam malah mengobarkan perpecahan di antara umat Islam.
Selain itu, kubu hegemoni yang tidak menginginkan Suriah menjadi negara kuat di samping Israel merancang krisis di Damaskus yang menjadi salah satu front muqawama.
Dalam koridor skenario busuk ini, sejumlah negara kawasan dan Islam tertipu dengan janji-janji musuh Islam dan mengamini mereka dalam memusuhi Suriah. Isu yang lebih berbahaya adalah akibat krisis Suriah, kejahatan dengan nama Islam merebak di negara ini sehingga citra Islam yang suci semakin tercoreng.
Dalam kondisi seperti ini, seperti yang ditekankan presiden Iran saat membuka Konferensi Internasional Persatuan Islam ke 27, saat ini umat Islam sangat membutuhkan persatuan sehingga mereka mampu mengikis akar-akar fitnah yang ditebar musuh Islam dan antek-anteknya. (IRIB Indonesia/MF/NA)