Menurut Kantor Berita ABNA, Pada pukul 10.20 WIB Presiden Terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla membacakan sumpah presiden dan wakil presiden. Dengan demikian, keduanya resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019.
"Bismillahirrahmannirrahim. Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-luasnya, serta berbakti kepada nusa dan bangsa," demikian isi sumpah Presiden Jokowi.
Usai Jokowi membacakan sumpahnya, Jusuf Kalla pun melakukan pembacaan sumpah. Selanjutnya Presiden, Wapres, dan Pimpinan MPR menandatangani Berita Acara Pelantikan.
Kemudian, SBY mempersilahkan Jokowi untuk duduk di kursi yang semula didudukinya. Demikian pula, Budiono mempersilahkan JK untuk duduk di kursinya. Pertukaran kursi ini merupakan penyerahan kekuasaan secara simbolik. Jokowi dan SBY pun saling berpelukan dan mencium pipi masing-masing, disambut tepukan meriah dan panjang dari hadirin
Joko Widodo atau yang akrab di sebut Jokowi adalah tokoh politik yang karirnya melejit pesat karena wibaba dan gaya kepemimpinan yang merakyat. Kepribadian yang menarik dan pencapaian-pencapaian ketika menjabat sebagai wali kota Surakarta dan gubernur Jakarta sekarang menjadikannya sebagai harapan baru masyarakat Indonesia akan pemimpin yang dapan membawa ke perubahan yang lebih baik.
Siapa Jokowi?
Ir. H. Joko Widodo yang lahir pada tanggal 21 Juni 1961 merupakan politikus Indonesia yang sekarang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-7. Dia lebih dikenal dengan nama panggilannya yaitu Jokowi. Ia dulu menjabat sebagai walikota Surakarta (Solo) selama dua periode yaitu 2005-2009 dan 2010-2015, namun Jokowi dicalonkan PDI-P untuk maju menjadi gubernur Jakarta pada tahun 2012. Keberhasilannya memimpin Kota Surakarta menjadikan Jokowi memiliki kredibelitas dan kualitas untuk memimpin Jakarta. Dan setelah melalui pemilihan umum putaran ke dua, Jokowi dan wakilnya Basuki Cahya Purnama (Ahok) berhasil mengungguli Fauzi Bowo dalam pemilihan umum Jakarta dan menjadikannya sebagai gubernur Jakarta untuk periode 2012-2017.
Kemenangan Jokowi menjadi gubernur Jakarta mencerminkan dukungan untuk seorang pemimpin yang baru dan bersih. Dan semenjak terpilih, popularitasnya melejit tinggi karena dianggap memberikan aksi nyata untuk menanggulangi masalah kompleks di Jakarta. Kemudian pada tanggal 14 Maret 2014 Jokowi mendapat mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden dari partai PDI-P dan berhasil meraih suara terbanyak pada pemilihan Presiden Juli lalu.
Masa Muda dan Pendidikan Jokowi
Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Lahir dari keluarga sederhana tak membuat Jokowi minder dan takut untuk bermimpi tinggi. Pendidikan Jokowi dimulai dari SD Negeri 111 Tirtoyoso. Dengan kesulitan yang dialami, Jokowi kecil terpaksa berdagang, mengojek payung dan penjadi kuli panggul untuk membiayai keperluan sekolah dan uang jajannya. Setelah lulus, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 1 Surakarta dan kemudian lanjut ke SMA Negeri 6 Surakarta. Tidak putus sampai disitu saja, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke jejang tertinggi dengan masuk Universitas Gajah Mada dengan jurusan kehutanan. Ilmu tentang struktur kayu, pemanfaatan dan teknologi yang didapat dari semasa kuliah menjadi modal Jokowi membuka usaha furniture. Walaupun sempat bekerja di BUMN, Jokowi memutuskan keluar dan memulai usahanya. Dan usahanya berkembang pesat, dan menjadikannya sebagai pengusaha furniture yang dikenal luas di Eropa. Dari pertemanannya dengan orang Francis bernama Micl Romaknan itu lah sapaan akrab "Jokowi" tersemat dalam dirinya.
Karir Politik
Pada tahun 2005, Jokowi dengan diusung PDI-P maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkannya dengan prosentasi suara sebesar 36,62%. Ketika pertama kali menjabat sebagai wali kota Surakarta, banyak orang yang meragukan kemampuannya yang selama ini hanya bekerja sebagai tukang ekspor furniture. Namun setelah satu tahun berkiprah, Jokowi sukses memimpin Surakarta menjadi kota yang maju, indah, dan berbudaya. Adapun hal-hal yang dicapai semenjak menjabat sebagai walikota Surakarta adalah:
Membangun pasar tradisional baru - termasuk pasar barang antik dan pasar peralatan rumah.
Membangun 7-km city walk dengan 3-meter lebar trotoar pejalan kaki sepanjang jalan utama Surakarta.
Revitalisasi Balekambang dan taman Sriwedari.
Peraturan ketat tentang menebang pohon di sepanjang jalan-jalan utama kota.
Rebranding Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa dan pariwisata di bawah tagline "The Spirit of Java".
Mempromosikan kota sebagai pusat pertemuan, insentif, konvensi dan pameran (MICE).
Budaya blusukan, cara di mana Jokowi melakukan kunjungan dadakan ke daerah-daerah tertentu untuk mendengar langsung dari orang-orang kebutuhan mereka dan kritik.
Melarang anggota keluarganya dari penawaran untuk proyek kota.
Program asuransi kesehatan untuk semua penduduk.
Transportasi umum dalam bentuk bis tingkat.
Solo Techno Park, yang membantu mendukung proyek mobil Esemka Indonesia.
Saat terpilih menjadi Gubernur Jakarta, program-program Jokowi pun mulai dilaksanakan untuk menuntaskan masalah-masalah di Jakarta yang sudah sangat kompleks. Untuk masalah macet, Jokowi membuat kebijakan untuk mempercepat pembangunan sarana transportasi massal seperti MRT dan monorel serta memperbanyak armada Transjakarta. Untuk masalah bajir, Jokowi juga bergerak cepat dengan merelokasi daerah-daerah resapan banjir dan memperbaharui serta memperbanyak taman dan hutan kota. Jokowi juga mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Seperti di Surakarta, Jokowi juga bermaksud untuk menjadikan Jakarta sebagai kota festival. Total sebanyak 97 festival diadakan selama tahun 2013 di Jakarta, seperti Jakarta Night Festival, Pesta rakyat, Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan lain sebagainya.
Keluarga dan Pribadi Jokowi
Jokowi menikah dengan Iriana, wanita kelahiran Solo 1 Oktober 1963 yang merupakan cinta pertama dan terakhir Jokowi. Jokowi bertemu Iriana saat ia masih kuliah semester tiga di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Sedangkan Iriana saat itu masih kelas tiga SMA. Jokowi bertemu dengan Iriana, melalui adik perempuannya Iid Sriantini. Dia dikenalkan kepada Iriana oleh Iid. Iriana merupakan teman Iid. Dari pernikahannya dengan Iriana, Jokowi dikaruniahi tiga orang anak yaitu Gibra Rakabuming, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangerap. Selain dikenal sebagai sosok penyayang untuk keluarganya, Jokowi juga dikenal sebagai penggemar berat music heavy metal. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai penggemar berat band metal Metallica.
Penghargaan Tidak ada penghargaan yang paling indah selain penghargaan dari mayarakat yang merasa teradili oleh kepemimpinan Jokowi. Tapi ada beberapa penghargaan dan kehormatan yang Jokowi peroleh atas kepemimpinannya tersebut, diantaranya:
2008: Jokowi terdaftar oleh majalah Tempo sebagai salah satu dari 'Top 10 Walikota Indonesia 2008'.
2011: Ia dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
2012: Jokowi menerima tempat ke-3 Penghargaan Walikota Se-dunia untuk "Mengubah sebuah kota penuh kejahatan menjadi pusat regional untuk seni dan budaya dan kota yang menarik bagi wisatawan. Ia tercatat sebagai salah satu dari "The Leading Global Thinkers of 2013" di Foreign Policy (majalah). Pada Februari 2013 ia dinominasikan sebagai walikota global bulan tersebut oleh The City Mayors Foundation yang berbasis di London.
2014: Jokowi masuk daftar Fortune (majalah) sebagai salah satu '50 Pemimpin terhebat di Dunia.
source : www.abna.ir