Menurut Kantor Berita ABNA, Seddiqi dalam khutbah Jumat (31/10), menyampaikan belasungkawa kepada para pecinta Imam Husein as dan mengatakan, "Perlawanan terhadap gerakan-gerakan munafik, eklektik dan sekuler, merupakan di antara tujuan Imam Husein as." Ditambahkannya, "Imam Husein as bangkit untuk melawan tekanan dari oknum-oknum yang tidak layak dan ini adalah pelajaran bagi masyarakat Islam dan pelajaran yang tidak dapat diubah."
Menyinggung peringatan Hari Perlawanan terhadap Imperialisme Global (yang akan digelar 4 November nanti) dan menekankan berkas-berkas memalukan pemerintah AS dalam sejarah Iran, Khatib shalat Jumat Tehran mengatakan, "Setelah penguasaan terhadap sarang mata-mata Amerika Serikat pada 4 November 1979, gerakan perlawanan terhadap imperialisme global telah dimulai."
35 tahun lalu, para mahasiswa Iran menduduki sarang mata-mata (kedutaan besar) AS di Tehran, dalam rangka memprotes berbagai propaganda Amerika Serikat terhadap Revolusi Islam Iran.
Perubahan kedutaan besar tersebut menjadi sarang mata-mata, termasuk kejahatan AS yang telah tercatat di Iran dan kedutaan besar AS yang telah berubah fungsi menjadi markas spionase dan propaganda itu dikuasai oleh mahasiswa Iran.
Di bagian lain khutbahnya, Seddiqi juga menilai kemenangan militer Irak menghadapi kelompok teroris ISIS di utara Provinsi Babel sangat penting dan berharap militer Irak segera membebaskan seluruh wilayah dari kontrol para teroris Takfiri ISIS.(IRIB)
source : www.abna.ir