Indonesian
Thursday 28th of November 2024
0
نفر 0

Kecaman Ulama Marja Taklid atas Penangkapan Syaikh Ali Salman

Kecaman Ulama Marja Taklid atas Penangkapan Syaikh Ali Salman

Menurut Kantor Berita ABNA, penangkapan ulama dan aktivis Bahrain Syaikh Ali Salman Sekjen Organisasi Islam al-Wafaq Bahrain oleh rezim Ali Khalifah mendapat kecaman keras dari ulama-ulama Islam, khususnya para ulama marja taklid.

Sejumlah ulama marja taklid Syiah di Iran dan Irak serentak menyatakan kecamannya dengan penangkapan dan pemenjaraan Syaikh Ali Salman tersebut. Menurut mereka, penangkapan tersebut sama halnya membungkam suara kebenaran dan hak kebebasan warga Negara untuk menyampaikan aspirasinya.

Para ulama marja taklid tersebut menyatakan bahwa tindakan rezim Ali Khalifah tersebut justru hanya akan memperparah keadaan sebab rakyat revolusioner Bahrain tidak akan tinggal diam. Dalam pandangan para ulama tersebut, penangkapan satu orang aktivis sama halnya menangkap dan memenjarakan semua warga Bahrain yang mencintai kebebasan dan persamaan hak.

Disebutkan media-media Irak bahwa Ayatullah al-Uzhma Sayyid Ali Sistani telah melayangkan surat protes kepada kedutaan besar Bahrain di Irak. Dalam surat tersebut beliau memperingatkan pemerintah Bahrain, bahwa penangkapan tersebut akan merusak hubungan bilateral Irak dengan Bahrain dan rakyat Irak tidak akan bisa dicegah untuk melakukan aksi demonstrasi menuntut pembebasan Syaikh Ali Salman. Ayatullah Sistani turut menyampaikan tuntutannya agar Pimpinan al Wafaq tersebut bisa segera dibebaskan.

Hamam Hamudi, ketua Parlemen Irak yang memberikan langsung surat tuntunan Ayatullah Sayyid Ali Sistani kepada kepala duta besar Bahrain di Baghdad menyatakan, bahwa isi surat tersebut adalah juga menjadi sikap pemerintah dan rakyat Irak.

Ayatullah Sistani mengingatkan bahwa penangkapan Syaikh Ali Salman sama sekali tidak memberikan keuntungan bagi penguasa Bahrain, karenanya sudah semestinya segera dibebaskan dan meminta maaf kepada rakyat Bahrain atas aksi-aksi repressif rezim selama ini.

Demikian pula dengan Ayatullah al-Uzhma Bashir Najafi, yang juga ulama marja taklid yang bermukim di Najaf mengajukan tuntutan serupa kepada rezim Ali Khalifah, bahwa semakin cepat Syaikh Ali Salman dibebaskan akan lebih baik. Disebutkan dari sumber resmi ulama marja taklid tersebut menyatakan, "Kami mendapat berita selama ini mengenai aksi repressif penguasa Bahrain terhadap aktivis-aktivis dan ulama-ulama Syiah, termasuk berita terakhir mengenai penangkapan Syaikh Ali Salman. Bagi kami ini sangat mengkhawatirkan, sebab ini akan memicu polemik baru di kawasan Teluk Persia."

"Karenanya kami, kepada pihak yang terkait di Bahrain, menuntut agar hak-hak rakyat Bahrain dipenuhi. Kezaliman dan penindasan serta pemberangusan hak-hak rakyat hanya akan menjadi bumerang bagi penguasa Bahrain." Tuntutnya.

Ayatullah al-Uzhma Nashir Makarim Shirazi, salah seorang ulama marja taklid lainnya yang bermukim di Qom Iran, juga mengeluarkan pernyataan kecaman akan kebijakan rezim Bahrain melakukan penangkapan dan pemenjaraan atas Syaikh Ali Salman.

Dalam pernyataannya, Ayatullah Makarim Shirazi menyatakan, "Berita mengenai penangkapan Syaikh Ali Salman oleh pihak keamanan Bahrain adalah sesuatu yang sangat disayangkan. Apa yang telah mereka lakukan justru akan semakin menyulut kebencian rakyat atas rezim Ali Khalifah. Karenanya, pembebasan ulama dan sejumlah aktivis Islam lainnya yang mendekam dipenjara, adalah sebuah tuntutan yang harus disegerakan pemenuhannya. Hak-hak rakyat untuk mendapatkan keadilan dan persamaan hak dalam politik dan hukum adalah kewajiban penguasa untuk memenuhinya."

Ayatullah al-Uzhma Nuri Hamadani sebagaimana ulama marja lainnya, juga menyampaikan pernyataannya mengecam rezim Bahrain yang menurutnya telah mengekang suara rakyat, ditandai dengan penangkapan Syaikh Ali Salman dan sejumlah aktivis Bahrain lainnya.

Ayatullah Nuri Hamadani menyebutkan, bahwa membunuh warga sipil, merusak masjid dan husainiyah, membakar al-Qur'an dan penangkapan Ayatullah Syaikh Isa Qasim yang kesemua itu dilakukan oleh rezim Bahrain adalah tindakan yang bukan hanya bertentangan dengan ajaran Islam namun juga prinsip demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan. Bukannya memperbaiki hubungan dengan rakyat, rezim Bahrain justru semakin menambah catatan dosanya dengan menangkap dan memenjarakan Syaikh Ali Salman. Beliau dalam pernyataannya mengecam semua tindakan rezim Bahrain tersebut, dan menuntut agara Syaikh Ali Salman dan aktivis-aktivis Islam lainnya yang telah dipenjara tanpa melalui prosedur peradilan yang jelas untuk segera dibebaskan.

Sementara Ayatullah Alawi Ghurghani dalam pernyataannya mengatakan, "Pihak musuh, melakukan segala cara untuk menghancurkan Islam, termasuk melakukan pelecehan terhadap ulama dan simbol-simbol Islam. Misalnya di Arab Saudi, kita melihat Ayatullah Syaikh Nemr ditangkap, dipenjarakan dan diperlakukan dengan tidak hormat. Demikian juga dengan yang terjadi di Bahrain. Hujjatul Islam Syaikh Ali Salman mereka penjarakan, tanpa melalui proses peradilan sama sekali. Inilah yang sangat kita sayangkan, dan kita mengecam perbuatan-perbuatan seperti ini."

 

 


source : www.abna.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Warga California AS Kecam Donald Trump dan Menuntutnya Mundur
Berbagi Pengalaman dalam Mengelola Keberagaman Indonesia, KBRI Vatikan Gelar Interfaith ...
Kepenatan dan Kelelahan yang Disukai Allah Swt dan Rasul-Nya
Perspektif Rahbar: Permusuhan AS Anti-Iran Tetap Berlanjut
Dalam Al Qur’an, Islam itu Satu Tidak Ada Islam Nusantara
Suasana Aksi Demonstrasi Hari al Quds di Suriah
Persiapan Pelayanan Haji 2017 Menunjukkan Perbaikan Signifikan
Satu Tersangka Pelaku Teror di Charlie Hebdo Menyerahkan Diri
Ansarullah: Rakyat Yaman tak Hiraukan Konferensi Riyadh
Sindikat Narkoba Iran Terbanyak di Indonesia?

 
user comment