Menurut Kantor Berita ABNA, Presiden Republik Sudan dalam penjelasannya mengenai kelompok teroris ISIS yang sedang menyulut api perpecahan dan konflik disejumlah Negara di Timur Tengan dan Afrika mengatakan bahwa keberadaan ISIS justru memberi manfaat besar bagi AS dan rezim Zionis. Beliau berkata, “Kelompok teroris seperti ISIS dan Boko Haram hakikatnya sedang melayani kepentingan AS dan Israel, dan itu wajar sebab kelompok-kelompok teroris itu lahir dari didikan CIA dan Mosad.”
Umar al Basyir, Presiden Sudan tersebut melanjutkan, “Kebiadaban yang telah dilakukan kelompok-kelompok teroris ini, tidak mungkin dilakukan oleh tangan-tangan yang beragama Islam. Tidak ada seorang Muslimpun yang akan melakukan sebagaimana kekejian yang mereka pertontonkan, dan tidak ada Muslimpun yang akan mendukungnya. Keberadaan kelompok teroris ini, sengaja diciptakan oleh AS dan Israel untuk memberikan citra buruk Islam dimata masyarakat dunia.”
Menurutnya, menghadapi Boko Haram dan ISIS tidak akan bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan kekuatan militer. “Harus ada keseriusan semua pihak, utamanya dalam membuat program-program pendidikan untuk mengubah pemikiran mereka yang cenderung pada pemikiran takfiri. Dan harus dijelaskan, bahwa pemikiran seperti itu bukanlah pemikiran dan ajaran Islam.” jelasnya.
Ulama Sunni Maroko: “Barat dan Zionis Dalang Kelompok Takfiri”
Sementara itu, Syeikh Sadiq Usmani seorang ulama Ahlu Sunnah asal Maroko, anggota Persatuan Asosiasi Islam Brazil dalam sebuah pernyataan juga mengatakan, gerakan Takfiri berseberangan dengan kemaslahatan dunia Islam. Bahkan, gerakan Takfiri terbentuk untuk menciptakan fitnah dan kerusakan dalam dunia Islam.
Pernyataan itu diutarakan Syeikh Sadiq dalam wawancara khusus dengan situs berbahasa Persia, Rasanews pada Ahad, [15/03].
Menurutnya, Barat dan Zionis merupakan dalang di balik munculnya kelompok ini. Barat dan Zionis sengaja membentuk kelompok seperti ini untuk mencegah kemajuan dan perkembangan Islam di kancah internasional.
“Ulama Muslim mempunyai tanggungjawab menjelaskan substansi Islam kepada masyarakat dunia”, tandasnya.
Jika seorang ulama dan intelektual Muslim pasif dalam melawan gelombang Takfiri, maka menurutnya, mereka ikut bertanggungjawab atas kerusakan yang dilakukan kelompok bentukan Barat dan Zionis ini.
Dijelaskannya, lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pendidikan Islam memiliki potensi besar untuk melawan pemikiran-pemikiran Takfiri dan menghimbau kepada muslimin untuk mengokohkan persatuan antar madzhab untuk melawan Takfiri.
Terkait maraknya gerakan kelompok dan efek negatif Takfiri di dunia Islam, Syeikh Sadiq menyebut, kelompok ini adalah ancaman bersama.
source : abna