Seorang analis politik Amerika Serikat mengatakan, hasil kesepakatan antara Iran dan Kelompok 5+1 bergantung kepada Washington.
<!-- Item fulltext -->
Stephen Lendman, Senin (6/4) kepada Press TV mengatakan, “Apa yang akan terjadi pasca dicapainya kerangka kesepakatan antara Iran dan Kelompok 5+1 terkait program nuklir Tehran, bergantung pada Amerika, dan Iran dapat dipastikan menginginkan hubungan yang normal.”
Lendman menegaskan, “Iran merupakan pendukung gagasan Timur Tengah bersih dari senjata nuklir. Iran mengecam persenjataan nuklir dan perang, serta menginginkan terciptanya perdamaian, stabilitas dan kerja sama yang berlandaskan hubungan dengan seluruh negara.”
Iran dan Kelompok 5+1 yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Cina, Rusia dan Jerman, Kamis lalu di Lausanne, Swiss berhasil mencapai kerangka sebuah kesepakatan terkait program nuklir Iran.
Lendman melanjutkan, “Barack Obama, Presiden Amerika mengklaim bahwa hal yang dicapai bersama Iran adalah kebetulan yang terjadi sekali dalam seumur hidup, akan tetapi ia tidak menjelaskan mengapa Amerika begitu memusuhi Tehran.”
Lendman juga meragukan pelaksanaan apa-apa yang sudah dicapai sekarang. “Sejarah Amerika sangat mengkhawatirkan, seluruh catatan sejarah negara ini dipenuhi oleh pengkhianatan dan kemunafikan. Realitasnya, setiap kesepakatan dan kontrak yang ditandatangani selalu dirusak di ujungnya dan menyimpang dari poin-poin yang disepakati,” tandasnya. (IRIB Indonesia/HS)
source : indonesian.irib.ir