Indonesian
Wednesday 17th of July 2024
0
نفر 0

Ketua Umum MUI Makassar Tutup Usia

Menurut Kantor Berita ABNA, innalillahi wa inna ilahi rajiun masyarakat muslim Makassar dan Sulawesi Selatan pada umumnya berduka. Salah seorang ulama kharismatiknya tutup usia pada hari Ahad, 5 April 2015 pukul. 15.00 waktu setempat di Rumah Sakit Pelamonia Makassar. Demikian dilaporkan Wakil Ketua IPNU Sul Sel, Andi Muhammad Idris dalam rilisnya kepada harian Rakyat Sulsel.
Ketua Umum MUI Makassar Tutup Usia

Menurut Kantor Berita ABNA, innalillahi wa inna ilahi rajiun masyarakat muslim Makassar dan Sulawesi Selatan pada umumnya berduka. Salah seorang ulama kharismatiknya tutup usia pada hari Ahad, 5 April 2015 pukul. 15.00 waktu setempat di Rumah Sakit Pelamonia Makassar. Demikian dilaporkan Wakil Ketua IPNU Sul Sel, Andi Muhammad Idris dalam rilisnya kepada harian Rakyat Sulsel.

Anre Gurutta DR. KH. Mustamin Arsyad adalah seorang ulama sepuh NU Sulawesi Selatan, beliau dikenal sebagai ulama ahli tafsir jebolan Universitas al Azhar Kairo Mesir. Selain itu beliau semasa hidupnya juga menjabat sebagai Ketua Umum MUI Makassar dan sebagai mursyid salah satu tarekat mu’tabarah al-Syadzily di Makassar.

Almarhum lahir di Mattoanging, Pangkajene, 1957. Dia mengeyam pendidikan diniyah di Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Soppeng Riaja, Barru.Setamat madrasah Aliyah di Pondok pesantren yang digagas mendiang pendiri Darul Dakwah wal Irsyad (DDI) AGH Ambo Dalle ini, dia melanjutkan pendidikan ilmu hadis dan tafsir di Universitas Al Azhar, Al Qahirah, Mesir.

Di negeri Pyreamid ini, beliau menuntut ilmu bersama Pimpinan Pondok Pesantren DDI- AD Mangkoso Prof Dr AGH Faried Wadjedy MA, dan mendiang Dr AGH Abdul Wahab Zakariya MA.

Sekembali dari Mesir, awal dekade 1990-an, almarhum menjadi dosen di IAIN (kini UIN) Alauddin Ujungpandang.

Bersama dengan sejumlah tokoh Islam Indonesia  lainnya, KH. Mustamin Arsyad pernah melawat ke Qom Iran dalam rangka memenuhi undangan Lembaga Internasional Pendekatan antar Mazhab Islam Iran sebagai pembicara dalam Dialog antar Mazhab yangdiselenggarakan selama 3 hari, senin-rabu (22-24/9) yang dihadiri sejumlah ulama dan tokoh Islam dari dua mazhab, Sunni dan Syiah. Dalam pertemuan tersebut, ulama kharismatik asal Makassar ini menekankan pentingnya persatuan Ummat Islam, yang dipandangnya sebagai kebutuhan mendesak ummat Islam saat ini dalam menghadapi problema-problema kontemporer.

Jenazah ulama yang juga salah satu wakil Syuriyah Nahdatul Ulama Sulawesi Selatan ini akan di dimakamkan di Kampung Palampang, Mattoanging, Pangkajene, Pangkep.

Selamat Jalan pak Kyai. Semoga mendapatkan rahmat dan tempat terbaik disisi Allah Swt.


source : abna
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

PBNU Gelar International Islamic Cultural Expo
Rakyat Iran Rayakan Keberhasilan Perundingan Nuklir
Orang Tak Dikenal Serang Dua Polisi di Mapolres Banyumas
Konflik di Irak Bukan Karena Pertikaian Sunni-Syiah
Subhanallah, Anak Usia Tiga Tahun Hafal Alquran
Hari Santri, Merayakan Sikap Jalan Tengah
Penulis Karikatur Asal Brasil Kritik PBB yang Bungkam atas Kekejaman ISIS
Pengakuan Mantan Islam Radikal Abdurrahman Ayyub
Ansarullah Hadang Serangan Pasukan Mansour Hadi ke Sanaa
Vonis Mati Sheikh Nimr dan Gelombang Kecaman terhadap Al Saud

 
user comment