Tidak ada permusuhan yang pernah berhenti, kecuali permusuhan dan kebencian yang ditujukan kepada Syiah. Untuk terus memelihara kebencian ini, dikaranglah cerita fiktif mengenai keberadaan Abdullah bin Saba yang digadang-gadang sebagai tokoh pendiri Syiah. Ia disebut agen Yahudi, yang berpura-pura masuk Islam dengan tujuan untuk menghancurkan Islam dari dalam. Untuk mencapai tujuannya, dia bikinlah Syiah yang mengkultuskan Imam Ali As.
Padahal faktanya, tidak ada satu orang Syiahpun yang memuji dan mengelu-elukannya. Bahkan kalaupun sosok ini pernah ada, justru tokoh-tokoh besar Syiah sendiri mengecam dan berlepas diri dari keyakinan kufurnya. Literatur Sunni sendiri malah menukil kisah, Imam Ali As, Imam pertama mazhab Syiah menghukum Ibnu Saba dengan membakarnya.
Meski Syiah sendiri menolak riwayat tersebut, setidaknya ini menunjukkan bukti, Syiah sendiri menentang keras aqidah kufur Ibnu Saba. Tapi yang terjadi sampai hari ini, Syiah dengan semua golongan dan sektenya dianggap kufur, karena dinisbatkan kepada Ibnu Saba, yang diklaim sebagai pendirinya.
Kalau mau jujur dengan tuduhannya, harusnya yang dikecam dan dimusuhi itu Yahudi. Kan katanya Syiah itu bentukan agen Yahudi. Harusnya menyadari, orang-orang yang kepincut Syiah itu, hanyalah para korban. Tapi lihat, apa yang dilakukan mereka yang anti Syiah? para korban inilah yang kemudian diserukan untuk dibantai dan dihabisi karena divonis sudah murtad, sudah kafir, tapi dalang dibaliknya yaitu Yahudi tetap aman, tanpa diusik sama sekali.
Sebagaimana pepatah, sejarah selalu berulang. Hal itupun kembali terulang di masa ini.
Dimasa sekarang, Abdullah bin Saba dibentuk lagi oleh Yahudi Zionis. Yassir bin Habib di Inggris dan Hasan Allahyari di AS. Yassir bin Habib, berkebangsaan Kuwait, tapi hak kewarganegaraannya dicabut karena dianggap ceramah-ceramahnya memicu konflik sunni-syiah. Ia diusir dari Kuwait. Inggris menerimanya. Diberi fasilitas, yayasan lengkap dengan stasiun televisi yang dinamainya Fadak. Jamaahnya tidak banyak, itupun karena kepincut dollar. Bukan karena kagum akan keluasan ilmu dan dakwah Yassir Habib. Lewat stasiun tv Fadak, Yassir Habib berceramah dengan materi-materi yang menghujat sahabat2 dan istri2 Nabi Saw. Dia kecam dan lecehkan keyakinan-keyakinan Ahlus Sunnah. Dia bahkan dengan mewah merayakan hari wafatnya Ummul Mukminin Aisyah dan disebutnya sebagai hari bersuka cita bagi umat Syiah.
Kelakuan Yassir ini dikecam oleh ulama-ulama Syiah, baik di Iran, Irak, Mesir, Lebanon, Saudi, Kuwait, dan kesemuanya menyatakan berlepas diri dari pernyataan-pernyataan Yassir Habib. Oleh pemimpin besar Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamanei, Yassir Habib ini disebutnya agen Zionis, disebutnya Syiah bentukan Inggris. Beliau memfatwakan keharamannya menghina dan melecehkan simbol-simbol yang dimuliakan Ahlus Sunnah. Ulama-ulama Syiah lainnya menyebut Yassir Habib sebagai Syiah Takfiri.
Keberadaan Yassir Habib, disambut suka cita oleh musuh-musuh Syiah. Kelompok Takfiripun menjadikan pernyataan-pernyataan kontroversial Yassir Habib untuk meyakinkan umat Sunni, bahwa Syiah adalah musuh besar bagi keyakinan Ahlus Sunnah. Hinaan Yassir Habib kepada sahabat dan istri-istri Nabi dijadikan sebagai bukti, sedemikian bencinya Syiah kepada tokoh-tokoh yang dimuliakan Ahlus Sunnah.
Semua Syiah, apapun sektenya lantas dituduh kafir, divonis sesat dan halal darahnya ditumpahkan, karena ceramah-ceramah Yassir Habib ini. Syaikh Syahatah, ulama Syiah Mesir, telah menjadi korban. Ia pernah diwawancarai stasiun TV Fadak. Ia tidak tahu hakikat dari tv Fadak itu sebenarnya. Beberapa hari setelah program itu disiarkan. Orang-orang yang tahu materi-materi program Fadak itu selalu menyerang simbol Ahlus Sunnah murka. Dirumah salah satu muridnya, saat Syaikh Syahatah berceramah, tanpa dimintai penjelasan, ia diseret seperti maling. Dipukuli berama-ramai. Dibawa keatas gedung, kemudian dilemparkan kebawah. Dan dibakar. Kejadian ini ditonton banyak orang. Tuduhannya, ia telah kufur karena melecehkan sahabat-sahabat Nabi. Buktinya? ia muncul di stasiun TV Fadak. Yassir Habib? aman, karena di Inggris.
Nah, kita kembali. Kalau mau jujur. Kalau memang kemarahannya itu asli dipicu kebencian karena simbol-simbol Ahlu Sunnah dilecehkan, mengapa sampai saat ini tidak ada satupun tuntutan dari pihak mereka untuk meminta agar TV Fadak itu disegel dan dilarang beroperasi?. Mengapa tdk ada kecaman kepada Inggris yang merawat dan membesarkan Yassir Habib?. Mengapa yang menyebut Yassir Habib sebagai musuh Islam, justru datang dari ulama-ulama Syiah sendiri?. Tahu jawabannya? itu karena takfiri yang mengklaim diri Ahlus Sunnah, juga lahir dari Inggris. Takfiri dari Syiah dan Sunni yang hanya segelintir itu, tapi dengan budget yang besar, diciptakan untuk mengadu domba Syiah dan Sunni yang sesungguhnya.
Tahu mengapa ulama-ulama Al Azhar Mesir, alm Syaikh Buthi, MUI Pusat, KH. Said Aqil Siraj [PB NU], Prof. Diin Syamsuddin [PP Muhammadiyah] dan ulama-ulama Sunni lainnya tidak mengeluarkan fatwa atau pernyataan Syiah itu harus dimusuhi dan dibenci? tidak pula mereka meminta pemerintah agar melarang Syiah beraktivitas di Indonesia? karena mereka sadar, dan mengenali dengan baik, siapa musuh yang sesungguhnya dan apa mau mereka. Tapi lihat apa yang dilakukan takfiri atas mereka? mereka mendapat dua tuduhan, kalau bukan karena telah masuk Syiah, mereka disuap oleh pemerintah Iran untuk membela Syiah. Benar-benar tuduhan yang serius.
Terus, mengapa Syiah berhasil dilarang di Malaysia? kita kenal sendiri Malaysia itu bentukan siapa. Tentu akan patuh pada majikan.
Satu lagi. Hasan Allahyari, berkebangsaan Afghanistan. Pernah belajar di Hauzah Qom Iran, tapi diusir karena kontroversial. Cabang TV Ahlul Bait yang diasuhnya di Qom tahun 2009, ditutup dan dilarang beroperasi tahun 2010. Sekarang dia bermukim di Amerika Serikat. Ia tetap mengasuh TV Ahlul Bait dengan dana full dari AS. Orang ini jauh lebih berbahaya dari Yassir Habib. Ia bukan hanya mengecam Sunni, tapi juga melecehkan ulama-ulama Syiah dan Iran. Berkali-kali dalam ceramahnya dia melecehkan Ayatullah Sayyid Ali Khamanei, yang disebutnya jauh lebih buruk dari wanita pezina. AS dipuji2nya jauh lebih baik dari Republik Islam Iran, karena memberikan kebebasan dan fasilitas untuknya mendakwahkan Islam versi dia.
Materi-materi ceramahnya menghujat dan menghina sahabat-sahabat Nabi. Khalifah Abu Bakar dan Umar, disebutnya lebih jelek dari anjingnya Ariel Sharon. Oleh ulama-ulama Syiah di Iran dia disebut Dajjal. Mereka mengeluarkan fatwa haramnya memberikan bantuan dan dukungan atas dakwah-dakwahnya.
Tapi apa yang dilakukan kelompok takfiri yang menyebut diri Ahlus Sunnah? apa dia mengecam dan melaknat Allahyari? apa mereka menuntut TV Ahlul Bait di tutup? apa mereka mencari tahu siapa yang mendanai dan siapa dibalik Allahyari? TIDAK. Yang mereka lakukan, menyebar video2 kecaman-lecaman dan hinaan-hinaan Allahyari kepada sahabat dan istri Nabi, sembari memprovokasi umat Sunni untuk membenci Syiah, mengecam ulama-ulama Syiah dan memusuhi Iran. Amerika Serikat? aman. Allahyari? tidak diusik sama sekali.
Orang-orang Iran yang geram, mengedit foto Allahyari dan mengubah surbannya dengan gambar bendera AS untuk menunjukkan Allahyari adalah kaki tangan AS, dan apapun yang disampaikannya adalah untuk kepentingan AS. Tapi apa yang dilakukan kelompok Takfiri Sunni? mengedit foto-foto Imam Khomeini, Sayyid Ali Khamanei, Ahmadi Nejad, tokoh-tokoh Syiah dan Iran untuk memperolok-olol Syiah dan Iran. Mereka melaknat Syiah, mencaci dengan makian kotor, siapapun di Indonesia yang mereka kenali sebagai Syiah tidak luput dari cercaan dan umpatan mereka. Kelakuan biadab Yassir Habib dan Allahyari yang dibaliknya adalah AS dan Zionis, tapi Syiah secara keseluruhan, Suriah dan Iran yang harus menanggungnya.
Ketika Al-Qur’an menyatakan, yang paling keras permusuhannya kepada umat Islam adalah Yahudi, mengapa kau malah mencari kelompok lain untuk kau musuhi dan benci?. Ketika Al-Qur’an memerintahkan untuk mengutamakan persatuan Islam, mengapa kau malah melarutkan diri pada kesibukan saling mencela dan memaki sesama muslim sementara dalang dibaliknya kau biarkan aman mengeruk kekayaan dan menistakan kehormatanmu?
Berpikirlah, sebelum kau kehilangan akal sehat…
Ismail Amin, sementara menetap di Qom Iran
source : abna