Ketua Komisi Tinggi Revolusi gerakan perlawanan rakyat Yaman, Ansarullah mengabarkan kesiapan kelompok itu untuk berpartisipasi dalam perundingan damai di Jenewa, Swiss.
Mohammed Ali Al Houthi, Kamis (4/6) dalam wawancaranya dengan Associated Press mengatakan, “Kami akan bertolak ke Swiss untuk menghadiri perundingan damai di bawah pengawasan PBB guna mengakhiri krisis Yaman.”
Ia menambahkan, “Abd Rabbuh Mansour Hadi, Presiden terguling Yaman mengacaukan proses perundingan dengan mengusulkan agar pasukan Ansarullah ditarik dari sebagian wilayah Yaman sebagai syarat dimulainya dialog.”
Ketua Komisi Tinggi Revolusi, Ansarullah menjelaskan, “Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi tidak menyetujui penghentian serangan udara sebagai jaminan dimulainya dialog, pasalnya koalisi itu menentang perdamaian dan sedang berusaha menggagalkannya.”
Al Houthi juga menekankan pentingnya merampungkan proses perundingan sebelumnya di bawah pengawasan PBB.
“Blokade udara dan laut yang dilakukan pasukan koalisi Saudi menimbulkan krisis bahan makanan, air dan obat-obatan. Serangan tanpa henti mereka menyeret Yaman ke jurang tragedi kemanusiaan,” paparnya.
Ismail Ould Cheikh Ahmed, Utusan PBB untuk Yaman menetapkan tanggal 14 Juni 2015 sebagai waktu digelarnya perundingan damai kelompok-kelompok politik Yaman. (IRIB Indonesia/HS)
source : irib.ir
