Indonesian
Thursday 28th of November 2024
0
نفر 0

Israel, Virus Perundingan Nuklir Iran

Perundingan nuklir Iran dan Kelompok 5+1 masih berlanjut untuk merumuskan dokumen kesepakatan nuklir di Wina. Tersiarnya berita tentang keamanan pembicaraan itu dari serangan cyber menyita perhatian media-media dunia.
Israel, Virus Perundingan Nuklir Iran


Perundingan nuklir Iran dan Kelompok 5+1 masih berlanjut untuk merumuskan dokumen kesepakatan nuklir di Wina. Tersiarnya berita tentang keamanan pembicaraan itu dari serangan cyber menyita perhatian media-media dunia.


 
 
 
 
Kasus itu mencuat ke media setelah perusahaan keamanan cyber Rusia, Kaspersky pada Rabu lalu, melaporkan bahwa sebuah virus komputer disebarkan untuk meretas tempat-tempat yang menjadi lokasi pertemuan internasional membahas program nuklir Republik Islam Iran.
 
 
 
Kedutaan Besar Iran di Wina dan Bern pada Jumat (12/6/2015), dalam pesan resmi yang dikirim terpisah ke Kementerian Luar Negeri Austria dan Swiss, menyampaikan kekhawatiran serius Tehran terhadap keamanan lokasi-lokasi tempat digelarnya perundingan nuklir kepada kedua negara tersebut. Pemerintah Iran juga meminta konfirmasi tentang hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan dalam kasus itu.
 
 
 
Pesan email yang diterbitkan oleh perusahaan Kaspersky menyebutkan bahwa kemungkinan besar sejumlah kasus baru penyebaran virus itu terjadi pada 2014 dan 2015, terkait dengan proses pertemuan Kelompok 5+1 dan lokasi-lokasi yang menjadi tempat untuk perundingan nuklir dengan Iran.
 
 
 
Sebuah perusahaan keamanan komputer Amerika, Symantec juga mengkonfirmasi bahwa virus pyware dengan nama "Duqu" yang pernah terdeteksi pada 2011 lalu, memiliki kesamaan dengan virus Stuxnet. Stuxnet adalah sebuah malware komputer yang disebarkan pada tahun 2009 dan 2010 untuk melakukan aksi sabotase dalam program nuklir Iran.
 
 
 
Aksi rezim Zionis Israel mematai-matai perundingan nuklir Iran dan Kelompok 5+1 adalah bukan sebuah isu baru, akan tetapi kasus yang sudah menjadi headline media-media dunia ini, dianggap oleh negara tuan rumah penyelenggaraan perundingan sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan dan keamanan mereka. Kasus ini tentu saja berhubungan dengan wibawa dan keamanan sebuah negara, yang menuntut biaya mahal.
 
 
 
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Austria, Karl-Heinz Grundboeck dalam sebuah jumpa pers mengatakan, “Kami menyampaikan kekhawatiran yang mendalam soal kasus tersebut dan kami sudah memulai penyelidikan khususnya di Hotel Palais Coburg, tempat berlangsungnya perundingan nuklir.”
 
 
 
Kejaksaan Swiss juga mengabarkan bahwa pasukan keamanan Swiss pada 12 Mei lalu memeriksa sebuah rumah di Jenewa dan menyita satu unit komputer sehubungan dengan potensi serangan cyber terhadap perundingan nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1.
 
 
 
Pembicaraan tersebut digelar di kota-kota seperti, Jenewa, Lausanne, Montreux, Munich, dan Wina.
 
 
 
Anehnya, para pejabat Amerika Serikat tahu tentang aksi spionase yang dilakukan Israel. Para pejabat Gedung Putih pada Februari lalu membenarkan bahwa Israel memanfaatkan informasi yang bocor dengan tujuan mengganggu perundingan nuklir.
 
 
 
Selama beberapa putaran perundingan, para pejabat tinggi Zionis menyatakan bahwa mereka mengetahui tema-tema yang dibahas dalam perundingan nuklir dengan memanfaatkan berbagai sumber, termasuk pertemuan intelijen dan informasi yang diperoleh dari para sekutu.
 
 
 
Sebelumnya, koran Wall Street Journal mengabarkan tentang kegiatan mata-mata yang dilakukan Israel terhadap lokasi-lokasi perundingan nuklir Iran dan Kelompok 5+1. Media ini mengutip keterangan sejumlah mantan dan pejabat Amerika menulis, “Tujuan dari aksi spionase itu adalah untuk melawan segala bentuk draf kesepakatan nuklir antara Iran dan Barat.”
 
 
 
Insiden ini terjadi menjelang dua pekan berakhirnya batas waktu untuk mengubah kesepahaman nuklir Lausanne menjadi sebuah kesepakatan final. Lalu sejauh mana tindakan kotor itu akan berpengaruh pada proses perundingan, tentu harus menunggu penyelidikan serius, sebuah investigasi yang diharapkan bisa menyingkap gerakan-gerakan yang terkait dengan spionase tersebut. (IRIB Indonesia/RM)


source : irib.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Warga California AS Kecam Donald Trump dan Menuntutnya Mundur
Berbagi Pengalaman dalam Mengelola Keberagaman Indonesia, KBRI Vatikan Gelar Interfaith ...
Kepenatan dan Kelelahan yang Disukai Allah Swt dan Rasul-Nya
Perspektif Rahbar: Permusuhan AS Anti-Iran Tetap Berlanjut
Dalam Al Qur’an, Islam itu Satu Tidak Ada Islam Nusantara
Suasana Aksi Demonstrasi Hari al Quds di Suriah
Persiapan Pelayanan Haji 2017 Menunjukkan Perbaikan Signifikan
Satu Tersangka Pelaku Teror di Charlie Hebdo Menyerahkan Diri
Ansarullah: Rakyat Yaman tak Hiraukan Konferensi Riyadh
Sindikat Narkoba Iran Terbanyak di Indonesia?

 
user comment