Menurut Kantor Berita ABNA, ratusan ribu rakyat Yaman sabtu [12/9] melakukan aksi unjuk rasa di kota Shan’a ibu kota Yaman menentang kebijakan rezim Arab Saudi yang menetapkan aturan pelarangan bagi rakyat Yaman untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Adanya perseteruan politik antara Yaman dengan pemerintah Arab Saudi pasca dilengserkannya Mansour Hadi menjadi presiden Yaman oleh gerakan rakyat berujung pada konflik bersenjata. Arab Saudi dengan kekuasaannya terhadap Haramain yang berada dalam areal teritorialnya menetapkan aturan, pelarangan bagi rakyat Yaman untuk memasuki kawasan Arab Saudi yang sama saja dengan mencegah rakyat Yaman untuk menunaikan ibadah haji. Rezim Arab Saudi tidak memberikan kuota haji buat Yaman pada musim haji tahun ini.
Dalam aksi demonstrasi terbesar sepanjang sejarah Yaman tersebut, ratusan rakyat Yaman meneriakkan yel-yel, “Mampuslah AS, mampuslah Israel dan mampuslah keluarga Su’ud”. Mereka mengecam Amerika Serikat, Israel dan keluarga Su’ud dan menyebut ketiganya sebagai musuh umat Islam.
Syaikh Saifullah Rasam, salah seorang orator dalam aksi unjuk rasa tersebut mengatakan, bahwa unjuk rasa tersebut sekaligus untuk menyambut peringatan kemenangan revolusi rakyat Yaman yang diperoleh 20 September tahun lalu. “Turunnya ratusan ribu rakyat Yaman hari ini di jalan-jalan, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Yaman sampai hari ini masih tetap bersatu dan kokoh.” tegasnya.
Ia dalam lanjutan keterangannya mengatakan, kezaliman terbesar rezim Arab Saudi dan kerajaan-kerajaan Arab lainnya adalah menetapkan agresi militer atas Yaman, namun berdiam diri terhadap penjajahan Israel atas Palestina. “Dan yang tidak bisa rakyat Yaman terima, adalah Arab Saudi telah menutup jalan bagi rakyat Yaman yang hendak menunaikan ibadah haji.” tambahnya.
Selain meneriakkn yel-yel kecaman, para demonstran yang memakai pakain ihram haji juga membawa foto-foto Netanyahu, Obama dan Salman bin Abdul Aziz yang diberi keterangan tulisan berisi kecaman atas ketiganya. “Labbaik Allahumma labbaik”, adalah diantara yel-yel para demonstran lainnya.
Demonstran juga membawa foto Sayid Abdul Malik al Houthi, sebagai dukungan mereka terhadap pimpinan gerakan Ansharallah tersebut. Sayid Abdul Malik al Houthi dalam pidatonya yang disiarkan live televisi Yaman tempo hari menyatakan secara tegas ancaman terhadap rezim Saudi jika mereka tidak menghentikan agresi militer mereka terhadap Yaman, maka Ansharallah akan menjadikan Yaman sebagai kuburan bagi para penyerang tersebut.
source : abna