Gerakan rakyat Ansarullah menilai kelanjutan serangan Arab Saudi ke Yaman sebagai tanda perangai agresif rezim Al Saud.
"Kelanjutan serangan membabi buta Arab Saudi ke Yaman dan blokade terhadap negara ini menunjukkan brutalitas rezim Al Saud, pelanggaran terhadap Piagam Internasional, hukum humaniter dan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB (DK-PBB)," kata Ansarullah dalam pernyataan terbarunya seperti dilaporkan Tasnim, Kamis (8/10/2015).
Ansarullah menuntut PBB dan DK-PBB untuk mendukung perencanaan tujuh poin (prakarsa Muscat) yang menegaskan komitmen terhadap resolusi-resolusi Dewan Keamanan.
Sementara itu, jet-jet tempur Arab Saudi pada Rabu malam membombardir sebuah pesta pernikahan di distrik Sanaban, Provinsi Dhamar, barat Yaman.
Serangan tersebut merenggut nyawa sedikitnya 30 orang dan melukai puluhan lainnya, di mana banyak dari para korban adalah perempuan dan anak-anak.
Sebelumnya, serangan jet-jet tempur Arab Saudi ke pesta pernikahan di kota al-Mokha pada Senin pekan lalu juga menewaskan sedikitnya 131 orang.
Agresi militer Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman yang dimulai sejak 26 Maret 2015 telah menewaskan lebih dari 5.000 orang dan melukai belasan ribu lainnya. (IRIB Indonesia/RA)
source : abna24