Ketua Otoritas Pengairan Palestina memperingatkan krisis air yang mengancam Jalur Gaza menyusul kelanjutan blokade rezim Zionis Israel terhadap wilayah ini.
Mazen Ghunaim dalam pernyataanya, Selasa (20/10/2015) mengatakan, jika rencana penyaringan dan desalinasi air tidak segera disetujui, maka Gaza akan menghadapi krisis air yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari-hari mendatang. Demikian dilansir Sama.
Disebutkan pula bahwa Gaza memerlukan 45 juta meter kubik air pertahun. Oleh karena itu, kebutuhan ini tidak mungkin terpenuhi kecuali dengan tindakan segera untuk melaksanakan rencana desalinasi air di wilayah ini.
Ghunaim juga memperingatkan kelambanan atau ketidakpedulian atas realisasi proyek desalinasi air di Gaza.
"Tindakan ini akan membuat Gaza menghadapi krisis kemanusiaan," kata Ghunaim dalam pernyataan itu.
Pada awal bulan Oktober, Otoritas Pengairan Palestina telah menyampaikan rencana untuk menyediakan air bersih di Gaza dengan biaya 500 juta dolar Amerika untuk mengatasi kekurangan air di wilayah ini.
Israel memblakde Gaza dari darat, luat dan udara selama sekitar delapan tahun ini.
Wilayah yang berpenduduk sekitar 1,8 juta jiwa itu mengalami krisis air minum terutama pasca agresi militer rezim Zionis pada musim panas 2014. (IRIB Indonesia/RA)
source : irib