Pernyataan final Forum Negara-negara Pengekspor Gas (GECF) telah dikeluarkan di akhir pertemuan luar biasa tingkat menteri negara-negara anggota forum ini.
Pernyataan akhir GECF yang dikeluarkan pada Sabtu (21/11/2015) menurut rencana akan dievaluasi dalam pertemuan para pemimpin negara-negara anggota forum ini pada Senin mendatang.
Menurut IRNA, draf pernyataan ketiga GECF ini menegaskan peran kerjasama dan koordinasi di antara negara-negara anggota dengan tujuan investasi bersama dan penguatan kerjasama bersama.
Pertemuan luar biasa tingkat menteri negara-negara anggota GECF yang digelar di Tehran, ibukota Iran pada Sabtu dibuka oleh Bijan Namdar Zanganeh, Menteri Perminyakan Republik Islam Iran.
Pada Sabtu sore, akan digelar pula pertemuan rutin GECF di bawah pimpinan Emmanuel Ibe Kachikwu, Menteri Perminyakan Nigeria.
Ini adalah untuk pertama kalinya sejak berdirinya GECF, tiga pertemuan tingkat pimpinan, pertemuan luar biasa dan rutin tingkat menteri, digelar dalam satu waktu dan di satu negara.
Pertemuan ketiga kepala negara anggota GECF akan digelar pada Senin depan dan dipimpin oleh Hassan Rouhani, Presiden Iran.
Hingga saat ini para petinggi negara Bolivia, Rusia, Guinea, Nigeria, Venezuela dan Irak sudah memastikan untuk hadir dalam pertemuan tersebut.
Negara-negara anggota GECF mendominasi 42 persen produksi gas dunia, 67 persen cadangan gas dunia, 38 persen distribusi gas dengan pipa dan 85 persen perdagangan gas alam cair atau LNG.
Anggota asli GEFC adalah Iran, Aljazair, Bolivia, Mesir, Guinea, Libya, Nigeria, Qatar, Rusia, Trinidad dan Tobago, Venezuela dan Uni Emirat Arab. Sementara Belanda, Norwegia, Irak, Oman dan Peru adalah negara pengamat di forum ini. (IRIB Indonesia/RA)
source : irib