Indonesian
Saturday 27th of April 2024
0
نفر 0

Hizbullah-Al Mustaqbal Sepakat Aktifkan Pemerintahan Lebanon

Pertemuan ke-23 antara Hizbullah dan gerakan Al Mustaqbal, Lebanon berakhir dengan dicapainya kesepakatan untuk mengaktifkan kembali pemerintahan negara itu. Stasiun televisi Al Manar, Lebanon (26/1) melaporkan, Hizbullah dan Al Mustaqbal, Senin (25/1) dalam pertemuan ke-23 di gedung parlemen kedua Lebanon di Ayn Al Tineh, Beirut berusaha mendekatkan sikap dan solusi terkait upaya mengaktifkan kembali kabinet dan memberi kesempatan penyelesaian masalah masyarakat.
Hizbullah-Al Mustaqbal Sepakat Aktifkan Pemerintahan Lebanon


Pertemuan ke-23 antara Hizbullah dan gerakan Al Mustaqbal, Lebanon berakhir dengan dicapainya kesepakatan untuk mengaktifkan kembali pemerintahan negara itu.


 
 
Stasiun televisi Al Manar, Lebanon (26/1) melaporkan, Hizbullah dan Al Mustaqbal, Senin (25/1) dalam pertemuan ke-23 di gedung parlemen kedua Lebanon di Ayn Al Tineh, Beirut berusaha mendekatkan sikap dan solusi terkait upaya mengaktifkan kembali kabinet dan memberi kesempatan penyelesaian masalah masyarakat.
 
 
 
Pertemuan itu membahas poin-poin yang dipertentangkan kedua pihak dan metode penyelesaian masalah dalam kerangka politik yang mendukung upaya menjaga dan memperkuat perdamaian serta keamanan dalam negeri.
 
 
 
Nader Hariri, Kepala kantor Saad Hariri, Pemimpin Al Mustaqbal, Nohad El Machnouk, Mendagri Lebanon dan Samir Al Jisr, anggota parlemen, mewakili Al Mustaqbal, dan Hussein Al Khalil, Wakil urusan Politik, Sekjen Hizbullah, Hussein Hajj Hassan, Menteri Industri dan Hassan Fadhlallah, anggota parlemen, mewakili Hizbullah.
 
 
 
Ali Hassan Khalil, Menteri Keuangan Lebanon mewakili Nabih Berri, Ketua Parlemen negara itu, turut hadir dalam pertemuan tersebut.
 
 
 
Pertemuan pertama antara Hizbullah dan Al Mustaqbal dilakukan pada bulan Desember 2014.
 
 
 
Pertemuan itu mendapat sambutan luas dari kalangan politik dan masyarakat Lebanon. Sejumlah pengamat percaya pertemuan ini memainkan peran menonjol dalam menurunkan tensi ketegangan mazhab di Lebanon.
 
 
 
Sejak berakhirnya kepemimpinan Michel Sleiman pada Mei 2014, kubu-kubu politik Lebanon tidak berhasil mencapai kesepakatan untuk memilih penggantinya. (IRIB Indonesia/HS)


source : irib
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Suasana Peringatan Hari Asyura di Kota Kopenhagen Denmark
Israel Hentikan Visa untuk Pendukung Gerakan Boikot
Suasana Kota Qom yang Menghitam Menyambut Masuknya Bulan Muharram
2 Tentara Turki Tewas dalam Kontak Senjata dengan PKK
Kalap Karena Kalah, ISIS Ancam Habisi semua Tahanan
50 Orang Alami Keracunan Gas di Bandara Hamburg Ratusan Orang Terpaksa di Evakuasi
AS Dianggap Aktor Utama Kehadiran ISIS di Timteng
Jangan Biarkan Terjadi, Islam dan Al-Qur’an Kelak Tinggal Nama
Pasang Bendera "Ya Hussein", 5 Warga Saudi Dipenjara 21 Tahun
Klaim Aksi Mendemo Ahok Didukung Erdogan, Dubes Turki Membantah

 
user comment