sejumlah ulama Inggris dari komunitas Sunni dan Syiah dalam pertemuannya dengan Ayatullah al Uzhma Jawadi Amuli pada ahad (3/4) di Qom Republik Islam Iran memaparkan kondisi umat Islam di Inggris yang disebutnya bertekad untuk mempererat persatuan umat Islam dan menjauhi perselisihan karena isu-isu perbedaan pandangan.
Ayatullah al Uzhma Jawadi Amuli menanggapi hal tersebut dengan mempertegas bahwa faktor terpenting dari pendekatan antar mazhab Islam adalah berpegang teguh pada Al-Quranul Karim. Ia mengatakan, “Allah Swt menurunkan Al-Qur’an tidak sebagaimana turunnya hujan. Hujan diturunkan sampai ke tanah, sementara Al-Qur’an diturunkan dalam keadaan menggantung ibaratnya seperti seutas tali, dan memerintahkan agar semua kita berpegang keras pada tali tersebut.”
“Tidak sebagaimana hujan, yang bisa menerpa siapa saja, meskipun tidak mau, Al-Qur’an hanya bisa memberi manfaat pada yang mau berpegang teguh padanya. Dan umat Islam yang berpegangan dengan benar pada Al-Qur’an akan mampu memberi manfaat pada selainnya, dan yang lainnya juga akan sangat membutuhkannya. Mengapa? sebab umat Islam yang berpegang pada tali Allah juga akan bersambungan dengan ilmu laduni.” tambahnya.
“Mereka yang berada pada maqam ilmu laduni maka dia akan menemukan satu hakikat, tidak lebih. Ilmu laduni tidak akan diperoleh tanpa lebih dulu melalui proses pendekatan kepada Allah Swt, dan itu hanya dapat ditempuh melalui pengetahuan yang mendalam mengenai Al-Qur’an dan mengamalkan pesan-pesan yang terdapat didalamnya. Menurut penjelasan Al-Qur’an mereka yang berada pada maqam ilmu laduni, akan menjadi sosok yang bijaksana dan akan terus mengupayakan persatuan ummat, sebab baginya hanya ada satu hakikat.” Jelasnya lebih lanjut.
Penulis kitab Tafsir Al-Qur’an “At Tasnim” tersebut lebih lanjut mengatakan, “Allah Swt mengajak kepada umat manusia pada persatuan, namun patut diketahui persatuan hanya bisa terjalin dengan motivasi karena Allah Swt. Mengapa para Anbiyah As dalam dakwahnya tidak ada pertentangan dan perselisihan di kalangan mereka, meskipun hidup dan berdakwah pada periode yang sama? Itu disebabkan karena dakwah mereka Lillahi Ta’ala, dikarenakan niat yang diikhlaskan karena Allah Swt. Sehingga seruan dan dakwah merekapun satu.”
“Jika masing-masing menafsirkan Al-Qur’an sesuai dengan pengetahuan bahasa Arabnya yang terbatas maka upaya pendekatan dan persatuan Islam akan mengalami kesulitan, namun jika penafsiran Al-Qur’an didasari pada hikmah dan kebijaksanaan yang didasarkan pada ilmu laduni, maka ajakan pada persatuan adalah proses yang mudah.” tegas Ayatullah Jawadi Amuli.
Pada bagian akhir penyampaiannya, Ayatullah Jawadi Amuli mengatakan, “Langkah pertama yang harus ditempuh dalam upaya persatuan Islam, adalah ajakan untuk meninggalkan kesyirikan dan mengajak pada penyembahan hanya kepada Allah Swt. Kedua adalah mengajak pada keihklasan bahwa apapun amal ibadah yang dilakukan harus didasarkan niat karena Allah Swt. Jika dua langkah ini ditempuh, maka sejak awal bukan hanya ISIS yang tidak terbentuk namun pemikiran takfirisme juga tidak akan dikenal dalam dunia Islam.”
source : abna24
