Menurut Kantor Berita ABNA, Kantor Rahbar Iran (21/6) melaporkan, di malam hari kelahiran Imam Hassan Mujtaba as, sekelompok pegiat budaya, guru-guru syair dan sastra Farsi, penyair-penyair muda, senior dan beberapa penyair dari Pakistan, India dan Afghanistan, bertemu dengan Ayatullah Sayid Ali Khamenei.
Ayatullah Khamenei menilai penyampaian pengkhianatan-pengkhianatan yang dilakukan Amerika terkait masalah Rencana Aksi Komprehensif Bersama, JCPOA merupakan salah satu arena yang mungkin dibuka untuk melantunkan "syair-syair hidup".
Ia menambahkan, selain bagi para politisi, seniman dan khususnya para penyair, realitas-realitas ini harus disampaikan kepada masyarakat umum.
Rahbar Iran menjelaskan, hari ini jenis perang lain, dari bentuk perang lunak dan perjuangan politik serta budaya, tengah berlangsung, dan dalam hal ini, syair harus menjalankan tanggung jawabnya sebagai alat yang efektif.
Ayatullah Khamenei menekankan urgensi penyebarluasan syair-syair dan bait lagu hidup serta berpihak, di arena yang luas dan tanggung jawab Lembaga Penyiaran Iran (IRIB) serta lembaga-lembaga terkait lainnya dalam masalah ini.
Ia menerangkan, hari ini lebih dari sebelumnya syair-syair hidup dan menonjol seperti syair tentang Palestina, Yaman, Bahrain, Perang Pertahanan Suci, syuhada penyelam, syuhada pembela Haram Suci atau ketertindasan para mujahid seperti Syeikh Zakzaki, syeikh tertindas, pemberani dan bertekad baja dari Nigeria, harus disuarakan.
Akan tetapi, kata Rahbar, sungguh disayangkan syair-syair efektif dan yang meniupkan semangat ini, tidak diseberluaskan dan direfleksikan dengan baik, dan terdapat kelalaian dalam hal ini.
Rahbar Iran juga memprotes sebagian langkah keliru dalam menyebarluaskan dan mengapresiasi seniman tanpa keyakinan dan tidak acuh.
"Sungguh disesalkan terkadang seseorang yang sama sekali tidak memiliki kecenderungan pada pemahaman Islam dan Revolusi Islam, dipuji, namun tidak pernah mengapresiasi dan memperhatikan seniman-seniman yang mengabdikan seluruh usia dan hidupnya di jalan Islam dan Revolusi," paparnya.
Ayatullah Khamenei juga menyinggung sejumlah contoh bait lagu penuh makna dan membangkitkan semangat di masa perjuangan melawan rezim Syah dan di era Perang Pertahanan Suci.
Ia menuturkan, akan tetapi medan dan jenis perang hari ini berbeda dengan yang ada di era perjuangan dan di tahun-tahun awal revolusi, dan kita sekarang berada di medan perang lunak dan perang politik, budaya, keamanan dan melawan infiltrasi.
Di perang-perang ini, kata Rahbar, pemikiran dan tekad yang sedang berperang, salah satu media utama dan berpengaruh dalam perang-perang tersebut adalah syair.
Rahbar dalam pertemuan itu memberi nasihat untuk menyusun, menerjemahkan dan menerbitkan karya-karya syair menonjol yang berkaitan dengan Palestina, Perang Pertahanan Suci, masalah-masalah regional dan Yaman, menggubah isi dan kata-kata luhur doa dan ajaran agama kepada bentuk syair, dan pembacaan syair-syair relijius penuh makna dan kuat, dengan maksud menyampaikan ajaran-ajaran para Imam Maksum as, kepada masyarakat.
source : abna24