Indonesian
Thursday 18th of July 2024
0
نفر 0

Sadarnya Fitrah

Tauhid yang sempurna adalah tauhid yang tidak terpengaruh oleh kondisi-kondisi apapun, bahkan saat manusia menghadapi kesulitan, kemudahan, musibah, sehat walafiat, kesempitan hidup atau kesejahteraan hidup, sehat dan sakit, dalam semua keadaan itu manusia hanya melihat tuhan yang memiliki pengaruh dan kekuatan.

    Tauhid yang sempurna adalah tauhid yang tidak terpengaruh oleh kondisi-kondisi apapun, bahkan saat manusia menghadapi kesulitan, kemudahan, musibah, sehat walafiat, kesempitan hidup atau kesejahteraan hidup, sehat dan sakit, dalam semua keadaan itu manusia hanya melihat tuhan yang memiliki pengaruh dan kekuatan.

Terkadang fitrah terlelap dalam tidur karena sebagian peristiwa dan karena sebagian peristiwa yang lain ia sadar dan bangun dari tidurnya dan kembali kepada dirinya: “Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).” QS. Al `Ankabut: 65). Dari ayat ini dapat dipahami dengan baik bahwa ketika manusia menghadapi suatu bahaya maka fitrah akan tersadarkan dan fitrah akan memohon pertolongan dari penolong yang sesungguhnya dan pemilik sejati alam, yaitu Allah Swt, namun ketika manusia sampai ke daratan dan bahaya telah hilang darinya dan kembali menjalani kehidupan sehari-hari dan sibuk dengan berbagai kebiasaan dan adat istiadat, fitrah pun tertidur lagi. maka tauhid yang sempurna adalah tauhid yang tidak terpengaruh oleh kondisi-kondisi apapun, bahkan saat manusia menghadapi kesulitan, kemudahan, musibah, sehat walafiat, kesempitan hidup atau kesejahteraan hidup, sehat dan sakit, dalam semua keadaan itu manusia hanya melihat tuhan yang memiliki pengaruh dan kekuatan. Barangkali di sini kami perlu mengingatkan satu poin penting dan sangat tepat bila kami melakukan hal ini adalah bahwa mungkin salah satu hikmah-hikmah adanya berbagai bencana dan musibah adalah dalam rangka menggugah fitrah dan membangunkan fitrah yang terlelap, sehingga manusia melalui fitrahnya itu kembali ke jalan tuhan, ketika manusia tertimpa suatu bencana dan merasakannya dimana dia melihat bahwa selain tuhan tak ada lagi yang dapat membantunya, maka dia dapat begitu baik mengenal Tuhan, tetapi apabila keadaan normal kembali maka kesempatan seperti itu tidak akan di dapatkannya. Tentu kajian tentang fitrah secara terperinci akan kami singgung pada penjelasan berikutnya.


source : abna24
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Meninjau (kembali) Waktu Berbuka Puasa
Sayyidah Fathimah az Zahra; Biografi dan Kepribadiannya
Hakekat Taqiyah versi Syiah
Alam Kubur (Barzakh)
Mengenal Peringatan Pekan Kesucian dan Hijab Perempuan di Iran, Sejarah dan Latar ...
Uang Vs Kebahagiaan
Ketika Farideh Mostafavi, Putri Kedua Imam Khomeini Bercerita Tentang Ayahnya
Sedekah Tanpa "tetapi"
Kisah Bijak Sufi: Tipuan Harta
Islam dan Pengabdian kepada Masyarakat

 
user comment