Warga muslim Ahlu Sunnah Iran yang berjumlah sekitar 50 orang ini adalah rombongan pertama dari komunitas muslim Ahlu Sunnah Iran yang memasuki Irak untuk turut dalam pawai paling besar di dunia, berjalan kaki menuju Karbala untuk menziarahi makam Imam Husain As.
Menurut Kantor Berita ABNA, sekelompok muslim Ahlu Sunnah Iran yang terdiri dari ulama, muballigh dan aktivis Islam dari sejumlah provinsi: Gulestan, Sistan, Blucistan, Khurasan Selatan dan Rezavi yang menyebut rombongan mereka “Umat Muhammad Saw” turut serta dalam long march Arbain tahun ini.
Warga muslim Ahlu Sunnah Iran yang berjumlah sekitar 50 orang ini adalah rombongan pertama dari komunitas muslim Ahlu Sunnah Iran yang memasuki Irak untuk turut dalam pawai paling besar di dunia, berjalan kaki menuju Karbala untuk menziarahi makam Imam Husain As.
Rombongan ini dilepas secara resmi setelah sebelumnya mengadakan acara pelepasan di kompleks makam Syuhada di Zahedan. Diantara ulama-ulama besar Ahlus Sunnah Iran yang turut bergabung dalam rombongan ini adalah, Syaikh Maulawi Raisi, Syaikh Maulawi Tarnajideh, Syaikh Maulawi Muhammad Thahir Quddusi, Syaikh Maulawi Gul_e Muhammad Bahrami, Syaikh Maulawi Yusuf Gargig, dan Syaikh Maulawi Bilal.
Rombongan “Umat Muhammad Saw” akan mengawali perjalanan dengan mengendarai bis dari Iran sampai ke kota Najaf di Irak. Selepas menziarahi makam Imam Ali bin Abi Thalib As di Najaf, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Karbala dengan berjalan kaki. Turut larut dengan lautan manusia yang bersama-sama menuju Karbala dengan berjalan kaki. Selepas menziarahi makam Imam Husain As di Karbala, mereka akan berencana melanjutkan perjalanan ke Baghdad dengan kembali mengendarai bis untuk menziari makam Imam Abu Hanifah dan sejumlah makam ulama besar Ahlus Sunnah di kota tersebut.
Disebutkan, tradisi Long March Arbain "berjalan kaki menuju Karbala" telah ada sejak 1400 tahun lalu, yaitu menziarahi makam Imam Husain As dihari ke empat puluh pasca syahidnya di padang Karbala. Tradisi tersebut sampai saat ini masih tetap terjaga. Dalam beberapa tahun terakhir disebutkan jumlah peziarah Karbala pada momentum Arbain menembus angka 20 juta orang. Bukan hanya peziarah dari Timur Tengah yang memadati jalan-jalan menuju Karbala namun juga termasuk dari sejumlah negara di Asia Tenggara.