Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di acara keakraban dengan al-Quran di hari pertama bulan suci Ramadhan menyebut penyebab kesengsaraan dan penyelewengan umat manusia dan dunia modern adalah jawaban keliru dan menyimpang terhadap pertanyaan mengenai kehidupan manusia.
"Dalam masyarakat yang bergerak meraih cita-citanya, ribuan persoalan mengenai interaksi dan perilaku, maupun sikap terhadap sahabat ataupun musuh, dan reaksi terhadap berbagai masalah dunia, al-Quran memiliki jawaban atas semua persoalan tersebut," ujar Rahbar, Sabtu (27/5).
Rahbar menambahkan, Allah Swt menciptakan manusia untuk saling berinteraksi, mencintai dan saling membantu, namun dewasa ini di seluruh dunia terjadi peperangan, instabilitas, ketakutan dan penyelewengan. Ayatullah Khamenei menilai petunjuk al-Quran sebagai sarana untuk selamat dari kesengsaraan ini. “Sangat disayangkan saat ini masyarakat Islam seperti masyarakat lainnya mengalami kesulitan dan pribadi yang tak layak memegang kendali nasib sejumlah masyarakat Islam seperti pemerintah Arab Saudi,” papar Rahbar.
Pergerakan beberapa tahun Arab Saudi sebagai negara Islam dan pelayan Haramain (Mekah dan Madinah) bertentangan dengan ajaran Islam dan menimbulkan kesulitan di masyarakat Islam. Arab Saudi dengan meneriakkans logan Islam dan membela umat Islam, bergerak di jalur musuh dan dewasa ini kondisi telah sampai pada titik dimana Riyadh menandatangani kerjasama militer dengan musuh utama umat Muslim.
Kinerja Arab Saudi di dunia Islam adalah kinerja munafik. Arab Saudi lebih memilih bekerjasama dengan teroris di Suriah, membantai warga Yaman karena kepentingan politik dan etnis, bekerjasama dengan rezim Bahrain menumpas protes warga ketimbang membantu menyelesaikan problematika umat Islam. Strategi seperti ini juga terlihat di Arab Saudi sendiri dan wilayah timur negara ini dilanda serangan militer Riyadh selama dua puluh hari.
Kebijakan dalam dan luar negeri Arab Saudi kini seirama dengan umat kafir dan musuh dunia Islam. Penghapusan hak warga di negara ini bersamaan dengan negara lain di kawasan dan terus berlanjut. Secara global akar dari kondisi Dunia Islam saat ini adalah tidak adanya perhatian terhadap ajaran Islam yang termanifestasi di al-Quran.
Akrabnya pemimpin Arab Saudi dengan pihak kafir berlangsung ketika ia menganggap dirinya meyakini Kitab Suci al-Quran dan bahkan mencetak jutaan naskah kitab samawi ini serta menyebarkannya. Tapi dalam prakteknya, Arab Saudi bertindak bukan saja tidak menguntungkan umat Muslim, bahkan bertentangan dengan ajaran Islam. Persatuan menjadi perhatian besar ajaran Islam, namun Arab Saudi malah tengah berhadap-hadapan dengan bangsa dan pemerintah Islam.
Kerjasama Arab Saudi dan rezim Zionis Israel juga menjadi pukulan lain bagi dunia Islam. Arab Saudi ketika mengklaim sebagai pelindung rakyat tertindas Palestina, negara ini menjalin hubungan dengan Tel Aviv dan bersamaan dengan kunjungan Presiden AS, Donald Trump ke Riyadh, membuka penerbangan langsung ke Tel Aviv.
Perilaku Arab Saudi tidak menguntungkan dunia Islam dan musuh persatuan Islam yakni Israel dan Amerika dengan janji-janji menipunya, memajukan kebijakannya melalui Arab Saudi. Sikap AS menggunakan Arab Saudi sebagai kaki tangannya terlihat jelas di kontrak militer senilai 110 juta dolar.
Dalam koridor ini, Rahbar seraya mengisyaratkan angan-angan sejumlah negara reaksioner yang membayangkan mampu menarik kedekatan musuh Islam dengan uang mereka, menekankan, realitanya adalah tidak ada kedekatan dan seperti yang dinyatakan Amerika, mereka diperas dan kemudian disembelih.