Khatib shalat Jumat Tehran dalam khutbahnya menyinggung plot AS untuk memukul Iran, dan mengatakan, AS bersama sekutunya berulangkali menerima balasan setimpal dari Iran.
Menurut Kantor Berita ABNA, Khatib shalat Jumat Tehran dalam khutbahnya menyinggung plot AS untuk memukul Iran, dan mengatakan, AS bersama sekutunya berulangkali menerima balasan setimpal dari Iran.
"AS, Arab Saudi dan sekutu mereka mengira dengan membuat kelompok teroris Daesh bisa mengucilkan Iran melalui plot pemisahan Kurdistan dari Irak, masalah Lebanon, dan pelemahan gerakan perlawanan Irak. Tapi Iran yang berada dalam arahan pemimpin Revolusi Islam berhasil melancarkan balasan setimpal terhadap mereka," ujar Ayatullah Kazem Sadeghi.
Di bagian lain pidatonya, Sadeghi menyampaikan selamat atas datangnya sepuluh hari fajar kemenangan Revolusi Islam, dan menjelaskan kemajuan yang dicapai Iran pasca kemenangan revolusi Islam yang memasuki 39 tahun.
"Kemajuan Iran di bidang nuklir, medis, rudal, nano serta kemandirian lainnya menunjukkan capaian kemenangan Revolusi Islam," tegasnya. Kemenangan revolusi Islam mengembalikan kemerdekaan dan kehormatan bagi bangsa Iran, sehingga tidak ada negara arogan yang berani menjarahnya.
12 Bahman yang bertepatan dengan satu Februari diperingati sebagai awal sepuluh hari fajar kemenangan revolusi Islam dengan kembalinya Imam Khomeini ke Iran dari Paris.
Peringatan sepuluh hari fajar kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada 12 Bahman yang bertepatan dengan 11 Februari 2018. Pada tanggal ini, rakyat Iran dari seluruh penjuru negara ini memperingati hari kemenangan Revolusi Islam dengan menggelar pawai nasional dan menyatakan dukungan terhadap cita-cita pendiri Republik Islam, Imam Khomeini, dan penerusnya Ayatullah Sayid Ali Khamenei.