Khatib Shalat Jumat Tehran Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Mohammad Hasan Abu Turabi-Fard mengatakan Front Muqawama Islam kian hari semakin bersemangat untuk melawan sistem hegemoni dan dominasi Amerika Serikat.
Menurut Kantor Berita ABNA, Khatib Shalat Jumat Tehran Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Mohammad Hasan Abu Turabi-Fard mengatakan Front Muqawama Islam kian hari semakin bersemangat untuk melawan sistem hegemoni dan dominasi Amerika Serikat.
Hal itu dikatakan Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Abu Turabi Fard dalam khutbahnya di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Jumat (1/6/2018).
Dia lebih lanjut menyinggung berbagai ancaman musuh menyusul kemenangan umat Islam dan Republik Islam Iran. Menurutnya, ketika musuh mengancam, maka jalur untuk menciptakan persatuan di masyarakat Islam harus diperlancar.
"Ketika kalian melihat dunia arogansi berdiri untuk menjamin kepentingan ilegalnya di kawasan dan khawatir dengan pengaruh Islam dan pemikiran revolusi, maka kalian harus lebih mantap di jalan persatuan ini daripada mereka," tegasnya.
Khatib Shalat Jumat Tehran menambahkan, hari ini bangsa Palestina, Yaman, Irak dan Lebanon bersatu di bawah bayangan Revolusi Islam dan bimbingan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran.
Hari ini, kata Abu Turabi-Fard, umat Islam telah mengenal pemimpinnya dan melangkah dengan kekuatannya di jalur yang telah ditunjukkan oleh para pemimpin umat Islam.
Menurutnya, Front Muqawama Islam kian hari semakin bersemangat untuk menghadapi sistem hegemoni AS, di mana prinsip inti ini harus diperkuat, sebab, keberhasilan dan kekuatan mereka berada di bawah bayangan hubungan kuat antara umat dan pemimpinnya.
"Republik Islam Iran dengan semua kemampuannya akan melawan keserakahan AS dan tentunya akan mencapai cita-cita Islam yang dikejarnya," tegas ulama Iran itu.
Dia menilai kekuatan Iran di kawasan saat ini meningkat dari sebelumnya. Menurutnya, perang proxy pasukan bayaran AS di Suriah, Irak, Lebanon dan Yaman akan mempercepat keruntuhan Amerika.
Khatib Shalat Jumat Tehran mengatakan bahwa sekarang kemampuan AS untuk menghadapi umat Islam telah hilang, sebab, negara itu berulang kali didera pukulan dan tamparan Muqawama Islam dan umat Islam.
Di bagian lain khutbahnya, Abu Turabi-Fard menilai persatuan umat Islam saat ini sebagai prestasi dari kebangkitan Imam Khomeini pada tanggal 15 Khordad.
"Imam Khomeini, Pendiri Republik Islam Iran telah membuka jalur perlawanan bangsa-bangsa dunia terhadap arogansi," pungkasnya.