Pawai Hari Quds Sedunia di Iran yang tahun ini mengusung tema "Hari Quds Sedunia, Kemenangan Poros Perlawanan, Kekalahan Fitnah Amerika-Israel, Tekad Rakyat Palestina untuk Kembali" digelar serentak di seluruh penjuru Iran.
Menurut Kantor Berita ABNA, Pawai Hari Quds Sedunia di Iran yang tahun ini mengusung tema "Hari Quds Sedunia, Kemenangan Poros Perlawanan, Kekalahan Fitnah Amerika-Israel, Tekad Rakyat Palestina untuk Kembali" digelar serentak di seluruh penjuru Iran.
Rakyat Iran pada Jumat (8/6) yang merupakan Jumat terakhir di bulan Ramadhan 1439 H, di lebih dari 900 kota, turun ke jalan untuk berpartisipasi dalam pawai heroik Hari Quds Sedunia. Mereka mengumumkan dukungan atas kemerdekaan Al Quds dan meneriakkan "Mampus Amerika", "Mampus Israel" dan "Mampus Imperialis" dan "Zionis Internasional".
Dalam pawai Hari Quds Sedunia tahun ini, rakyat Iran menunjukkan kemarahan dan kebenciannya atas kejahatan-kejahatan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina.
Hari Quds Sedunia tahun ini diperingati dalam kondisi khusus karena teroris dukungan Amerika Serikat, Israel dan sejumlah negara kawasan, kalah dan markas mereka di kawasan dihancurkan.
Kepala Pusat Intifada dan Al Quds Iran, Brigjen Ramezan Sharif menyinggung pemindahaan kedutaan besar Amerika Serikat ke Al Quds dan mengatakan, konspirasi Amerika yang dinamai "Transaksi Abad" dan pendudukan Palestina serta penyerahan Al Quds kepada rezim penjajah, di saat yang sama keunggulan poros perlawanan di kawasan, merupakan karakteristik pawai Hari Quds Sedunia tahun ini.
Dalam pawai Hari Quds Sedunia di Tehran, Ketua Parlemen negara ini, Ali Larijani turut menyampaikan orasinya. Sekitar 5.300 wartawan dalam dan luar negeri meliput pawai Hari Quds Sedunia di seluruh kota Iran dan mengabarkan kepada dunia tentang kemarahan umat Islam atas pemindahan kedubes Amerika ke Al Quds yang bertepatan dengan 70 tahun pendudukan Palestina.
Di akhir pawai Hari Quds Sedunia di Iran diumumkan pernyataan bersama yang kembali mengecam kejahatan Israel, teroris Daesh dan para pendukungnya di bawah pimpinan Amerika, serta menyatakan dukungan atas perlawanan rakyat tertindas Palestina terhadap kejahatan Israel.
