Melontarkan Pertanyaan Mengganggu
Melontarkan pertanyaan-pertanyaan mengganggu dalam riwayat-riwayat Islam disebut dengan "Ta'annut".
Terkait masalah ini Imam Ali as berkata:
"Sal Tafaqquhan Wa La Tas'al Ta'annutan, Wa Innal ‘Jaahilal Muta'allima Syabiihun Bil'Aalimi, Wa Innal ‘Aalimal Muta'assifa (Muta'annifa) Syabiihun Bil Jaahilil Muta'anniti..."
Bertanyalah untuk memahami dan janganlah bertanya untuk mengganggu. Karena sesungguhnya seorang jahil yang belajar sama seperti seorang yang pandai. Sebaliknya, seorang pandai yang menyimpang sama seperti seorang jahil yang mengganggu dan keras kepala." (Nahjul Balaghah, kata-kata hikmah, 320)
Di bagian lain beliau berkata:
"Orang-orang akan mengalami penurunan dan gangguan akal karena kecenderungan tabiatnya, kecuali orang yang dijaga oleh Allah Swt. Orang-orang yang mengalami kekurangan dan gangguan akal ini kalau bertanya isinya hanya ingin mengganggu dan mencari cela orang lain, namun bila menjawab pertanyaan mereka akan mengalami kesusahan." (Nahjul Balaghah, kata-kata hikmah, 343) (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)
Sumber: Donya-ye Zaban; 190 Gonah Zaban, Kareem Feizi, Qom, Tahzib, 1386, cetakan ke-4.
source : http://indonesian.irib.ir/