REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Di masa lalu, Islam masuk ke Ghana melalui para pedagang Muslim yang hilir mudik di wilayah Trans Shara.
Selanjutnya, ulama yang ambil bagian dalam dalam perjalanan itu mulai membangun masjid dan pusat pendidikan di sepanjang Trans Sahara sebagai sarana dakwah.
Seperti yang terjadi di negara-negara Sub-Sahara lainnya, penyebaran Islam di Ghana, dilakukan suku Hausa dan Fulani. Pada abad ke-15, para pedagang dan ulama menyebarkan Islam dalam cakupan wilayah yang lebih luas.
Menurut catatan perjalanan Sheikh Hassan Khalid, dakwah yang dilakukan menjangkau sejumlah negara tetangga Ghana. Mereka selanjutnya mendirikan organisasi Muslim yang kini menjadi fondasi dasar organisasi Islam di Ghana.
Hingga kini, dakwah yang dilakukan masih berlanjut, namun fokus dakwah itu menyasar pada generasi muda Muslim.
Pusat kegiatan dakwah Islam berpusat di Accra. Mereka yang mengatur tata laksana pemberlakuan hukum syariah. Mereka pula yang menjembatani komunikasi antara Muslim dan non-Muslim. Peran mereka semakin vital seiring tragedi 9/11.
Saat ini, populasi Muslim di Ghana mencapai 20 juta atau 45 persen dari populasi total. Juru bicara Koalisi Organisasi Islam (CMO), Sheikh Seebaway Zakaria mengungkap tantangan yang dihadapi Muslim Ghana ketika memasuki era modern adalah kualitas sumber daya manusia.
"Karena itu, kami coba perkuat dengan apa yang dilakukan pendahulu kami dengan membangun banyak sekolah Islam. Ini sekaligus membuat kami siap untuk menghadapi kesalahpahaman yang banyak didengungkan dunia barat tentang Islam," kata dia.
Reporter : Agung Sasongko |
Redaktur : Karta Raharja Ucu |
source : republika.co.id