Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar dalam pesannya seraya mengisyaratkan berbagai transformasi selama dua dekade lalu mengingatkan, dalam beberapa tahun ini banyak upaya untuk menjadikan Islam sebagai musuh paling menakutkan. Pembangkitan rasa kebencian terhadap Islam dan memanfaatkannya, telah memiliki latar belakang panjang dalam sejarah politik Barat.
Mengingat poin bersenjarah ini, Rahbar dalam pesannya mengisyaratkan noda hitam dalam raport bersejarah Eropa dan Amerika termasuk perbudakan yang mencoreng wajah Barat. Beliau juga mengingatkan era penjajahan dan kezaliman terhadap warga kulit berwarna serta pengikut non Kristen. Hal-hal ini menjadi penekanan Rahbar dalam pesannya kepada pemuda Barat. "Saat ini sejawaran dan cendikiawan kalian (Barat) benar-benar merasa malu atas pertumpahan darah yang mengatasnamakan agama antara pengikut Protestan dan Katolik atau atas nama bangsa di era perang dunia pertama dan kedua," papar Rahbar
Apa yang diinginkan Rahbar dalam pesannya kepada pemuda Eropa adalah melontarkan pertanyaan kepada cendikiawan masyarakat Barat, mengapa untuk bangun dan sadar, nurani warga di Barat senantiasa terlambat beberapa puluh tahun dan terkadang ratusan tahun? Mengapa evaluasi nurani massal, harus difokuskan pada masa lampau dan bukannya pada isu-isu aktual serta kekinian? Dan mengapa sejumlah isu penting seperti mekanisme menyikapi budaya serta ideologi Islam guna membentuk kesadaran publik harus dicegah? Dan kini mengapa strategi kuno, menyebar ketakutan dan kebencian, harus membidik Islam serta umat Muslim sebagai targetnya? Pertanyaan ini agar ditemukan jawabannya mampu memberi bantuan untuk menemukan hakikat dari permasalahan.
Islamphobia dari satu sudut dapat diartikan sebagai akibat dari pertarungan antara arti dan nilai-nilai yang terkandung di agama Islam dengan ambisi serta program imperialis dunia. Islam dan kepentingan imperialis dunia senantiasa kontradiksi. Dari sudut pandang lain, divergensi pemuda di Barat merupakan hasil dari ketidakpedulian para pemimpin negara-negara tersebut terhadap kendala budaya masyarakat dan jauhnya mereka dari spiritualitas serta moral di sebuah sosial, di mana mendorong pemuda ke arah penyimpangan dan anti agama.
Dengan memanfaatkan berbagai faktor ini, para pemain di pentas politik hanya berusaha gencar menebar image palsu dan keliru terkait Islam demi menyembunyikan kebenaran. Upaya mereka ini dilakukan dengan menggelontorkan dana besar-besaran, penipuan, dan mengeringkan ideologi pemuda dari nilai-nilai sejati agama.
Ini adalah gerakan destruktif dan merusak yang terbentuk dalam beberapa tahun terakhir di balik kedok gerakan Takfiri dan ideologi Wahabi. Tujuan dari gerakan ini adalah mencitrakan Islam sebagai agama kekerasan dan menebar ajaran keliru serta anti kemanusiaan sehingga mereka bakal merusak Islam.
Tak diragukan lagi apa yang diisyaratkan Rahbar dalam suratnya, memahami motif penebaran pencitraan buruk Islam, merupakan kunci untuk memahami banyak realita yang menguak dua sisinya, satu sisi mengenal tujuan Islamphobia dan sisi lain, membongkar aksi penipuan serta dualisme Barat untuk menempatkan Islam sebagai musuh agama lain.
Pesan dan nasehat Rahbar kepada pemuda Barat dalam hal ini adalah menemukan hakikat melalui pengenalan langsung dan tanpa perantara terhadap Islam. Hal ini dikarenakan menurut ungkapan Rahbar, akal sehat mengharuskan komunitas dari masyarakat Barat ini setidaknya mengetahui bahwa sebenarnya lari dan takut dari apa, serta apa yang diberikan arus Islamphobia kepada mereka.
Masalah ini cukup penting mengingat Islam yang dewasa ini dicitrakan buruk oleh Barat adalah Islam yang selama beberapa abad telah membina dan membentuk peradaban terbesar dunia serta mendidik ilmuwan dan pemikir besar dunia. Apa yang dijelaskan Rahbar dalam pesannya ini sejatinya sama halnya dengan membuat sebuah jalan yang didasarkan pada ideologi dan pemikiran antara dua jalur yang berbeda. Jalur pertama upaya mencari dan mengenal hakikat melalui rasio. Sementara jalur kedua adalah pemuda telah menempatkan dirinya terkungkung di batasan palsu dan image bikinan ideologi radikalisme. (IRIB)
source : www.abna.ir