Menurut Kantor Berita ABNA, seminar lintas agama yang diikuti sejumlah agamawan yang bertajuk “Agama dan Mazhab-mazhab Menentang ISIS dan Kekerasan mengatasnamakan Agama” terselenggara di kota Rangge Pur Banglades. Seminar tersebut dihadiri oleh Hujjatul Islam wa Muslimin Sayid Ibrahim Khalil Razavi direktur Yayasan Ahlul Bait Bangladesh beserta tokoh-tokoh lintas agama, pejabat pemerintah serta lebih dari seribu warga masyarakat setempat.
Sayid Ibrahim Khalil dalam penyampaiannya mengatakan, “Sangat disayangkan, gerakan kita dari umat Islam dalam menghadapi kelompok teroris yang mengatasnamakan Islam belum mencapai hasil yang menggembirakan. Bahkan kelompo-kelompok militan yang membawa bendera Islam makin bermunculan. Aksi teror dan kekerasan yang mereka lakukan telah mencoreng nama baik Islam dan mengubah stigma Islam menjadi agama yang menghalalkan kekerasan dan pembunuhan untuk mencapai tujuan.”
Pada penyampaian lanjutannya, ulama Syiah tersebut menegaskan bahwa diam dihadapan kezaliman adalah dosa besar. Ia berkata, “Ulama-ulama Islam dari semua mazhab harus bersatu dan menegaskan Islam mengutuk keras kelompok-kelompok teroris yang berlabel Islam. Ulama-ulama harus aktif memberi pencerahan kepada umat Islam. Umat Islam harus tahu, akar dari gerakan terorisme adalah kepentingan politik dan keserakahan duniawi. Karena itu mereka tidak seharusnya didukung melainkan harus dihentikan.”
Ulama yang juga anggota Majma Jahani Ahlul Bait As tersebut, diakhir penyampaiannya menasehatkan agar ulama-ulama Islam tetap menjaga interaksi dan hubungan yang harmonis dengan tokoh-tokoh agama lain sehingga menjadi contoh untuk masyarakat grass root. Menurutnya jika agamawan mampu menjaga keharmonisan maka masyarakat akan turut menjaganya.
Disebutkan acara seminar yang dibuka dan dihadiri oleh menteri tersebut disiarkan secara live di stasiun tv nasional.