Indonesian
Saturday 20th of July 2024
0
نفر 0

Dikawal Ketat Ratusan Personil Polisi, Peringatan Asyura di Semarang Berjalan Lancar

Penganut Syiah di Jawa Tengah menggelar peringatan Asyura bertepatan pada 10 Muharam. Acara yang digelar di Jalan Bom Lama, Semarang Utara itu mendapatkan pengamanan ketat dari Polisi bersenjata lengkap dan Satpol PP.
Dikawal Ketat Ratusan Personil Polisi, Peringatan Asyura di Semarang Berjalan Lancar

 Penganut Syiah di Jawa Tengah menggelar peringatan Asyura bertepatan pada 10 Muharam. Acara yang digelar di Jalan Bom Lama, Semarang Utara itu mendapatkan pengamanan ketat dari Polisi bersenjata lengkap dan Satpol PP.

Penolakan terhadap kegiatan itu muncul seperti halnya yang dilakukan Forum Umat Islam Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ratusan orang dari forum tersebut menggelar unjuk rasa menolak Syiah di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah.

"Kami menyayangkan kenapa acara itu dibolehkan. Kalau dibolehkan berarti aparat membiarkan muncul benih konflik. Harusnya dicegah," kata Muhammad Lutfi selaku Humas FUI Semarang, Selasa (11/10/2016).

"Aksi ini untuk meminta kepada Gubernur agar mengeluarkan larangan kegiatan Asyura di seluruh Jateng. Syiah di Jatim sudah tidak boleh, Bogor juga tidak boleh," tegasnya.

Lokasi acara yang seharusnya berada di Gedung Pusat Kesenian Jawa Tengah (PKJT) PRPP Semarang itu juga akhirnya dipindah ke Masjid Nuruts Tsaqolain di Jalan Bom Lama. Lutfi menambahkan pihaknya sudah mengajukan keberatan dan akhirnya Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah mencabut izin acara di lokasi itu.

"Ke Dinas Pariwisata Provinsi, kami beri penjelasan. Mereka mencabut izin. Pindah ke masjid mereka sendiri," ujar Lutfi. Di lokasi acara, persiapan sudah dilakukan. Ratusan polisi termasuk anggota Sabhara Polda Jateng melakukan pengamanan dan disebar di beberapa titik. Wakil ketua panitia, Husein Ridho mengatakan pihaknya sudah mengantongi izin yang diperlukan dan menyerahkan masalah keamanan kepada kepolisian.

"Izin sudah masuk, dari Polres maupun Polda. Kalau ada gangguan kita serahkan ke aparat, acara akan tetap berjalan," kata Ridho.

Setiap tanggal 10 Muharam, penganut Syiah memang menggelar acara haul Sayyidina Husain Bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW. Ridho menjelaskan acara mereka juga diawali dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum acara doa dimulai.

"Acara akan diisi ceramah inti, baca Al Quran. Dibuka lagu kebangsaan dan diakhiri Bagimu Negeri. Penceramah Ustad Ahmad Baraqbah dari Pekalongan," tandasnya.

Saat ini para penganut Syiah mulai sudah banyak berdatangan. Diperkirakan Ridho, peserta yang hadir sekitar 1.000 orang dari berbagai kota. Lokasi acara disetting dengan tenda yang terhubung dengan pintu masjid.

Di panggung tenda tersebut terlihat ditaburi bunga sehingga memunculkan bau wangi. Sedangkan peserta yang hadir diperiksa ketat termasuk dengan metal detektor milik panitia. Pengamanan memang cukup ketat dari kepolisian, bahkan terlihat Wakapolda, Brigjen M Amhar Azeth sempat memantau lokasi acara.

Sebanyak 780 personel kepolisian melakukan penjagaan ketat di lokasi. Pengamanan dilakukan untuk mencegah pihak yang ingin membubarkan acara tersebut.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji, terlihat berada di lokasi. Ia mengatakan, kegiatan tersebut sudah dilindungi Undang-undang sehingga sudah menjadi kewajibannya untuk menjaga keamanan di lokasi kegiatan.

"Kegiatan dilindungi Undang-undang, maka kami punya kewajiban melindungi. Kalau ada yang nekat berinisiasi membubarkan, maka berhadapan dengan kami," tandas Abiyoso.

Dari pantauan detikcom, pengamanan sudah dilakukan sejak Jalan Layur yang mengarah ke lokasi acara di Jalan Bom Lama. Polisi bersenjata lengkap berjaga dan memeriksa setiap mobil yang datang. Mobil yang melintas diwajibkan membuka jendela dan jika isinya dari pihak kontra, maka akan langsung dialihkan.

"Ada 780 personel dari Polrestabes Semarang dan Polda Jateng. Ring luar ada dari kawan TNI," tegas Kapolres.

Kegiatan Selesai Tanpa Kericuhan

Kegiatan yang dimulai sekira pukul 14.00 itu digelar di Masjid Masjid Nuruts Tsaqolain di Jalan Bom Lama, Semarang Utara. Kepolisian sudah melakukan pengamanan ketat agar kondisi tetap kondusif, sehingga massa dari berbagai ormas yang hendak membubarkan kegiatan ditahan di Jalan Kakap.

Massa yang menolak Syiah berorasi selama kegiatan memperingati Asyura itu berlangsung, sedangkan polisi anti huru-hara juga memblokade jalan. Sekira pukul 16.00 WIB Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengabarkan acara yang dimaksud sudah usai.

Abiyoso mengatakan pihaknya memang memiliki kewajiban menjaga kegiatan tersebut karena sudah mendapatkan izin. Setidaknya 780 personel dari Polda Jateng dan Polrestabes Semarang disiagakan. "Kegiatan ini resmi. Dari kepolisian sudah terbitkan surat tanda terima pemberitahuan. Kegiatan sah dan dilindungi undang-undang," kata Abiyoso, Selasa (11/10/2016).

Abiyoso menjelaskan pihaknya sebelumnya juga meminta agar panitia acara peringatan Asyura itu dipercepat jika bisa. Ternyata acara yang direncanakan selesai pukul 17.00 WIB bisa dipercepat satu jam.

"Kami menimbang dengan situasi, daripada berlarut, kami bilang ke panitia agar kegiatan diperingkas. Ini langkah antisipasi karena yang menolak bersikeras membubarkan. Alhamdulillah kedua belah pihak sama-sama mengerti. Dan betul dipersingkat dan dipercepat kemudian membubarkan diri," jelas Abiyoso.


Meski kegiatan sudah selesai, kepolisian tetap melakukan langkah antisipasi dengan memberi pengawalan kepada kedua belah pihak. Bagi yang tinggal di Semarang maka akan dikawal sampai tempat tinggal, sedangkan yang tinggal di luar kota, maka dikawal sampai perbatasan dan estafet dengan kepolisian daerah lainnya.

"Yang mau pulang akan dikawal baik yang syiah atau yang hendak membubarkan akan kami kawal. Kalau tinggal di Semarang sampai tempat tinggal. Kalau luar kota akan dikawal estafet," tegasnya.

Kegiatan haul Sayyidina Husain Bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW yang digelar penganut Syiah itu mendapat penolakan salah satunya dari Forum Umat Islam Jawa Tengah dan Yogyakarta yang menggelar unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jateng. Lokasi kegiatan juga diubah dari semula di kawasan PRPP Semarang ke Masjid di Jalan Bom Lama Semarang Utara karena Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah menarik izin yang diberikan. Sampai berakhirnya acara, tidak ada kericuhan yang terjadi sebagaimana  yang dikhawatirkan kelompok yang menolak peringatan Asyura. 

 

 


source : abna24
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Kubu Pendukung Kekufuran Ingin Hapus Identitas Islam
Muslim Puerto Rico Bertambah, Jumlah Masjidnya Tetap
Dianggap Subversif, Ulama Syiah Nigeria Diserang dan Ditangkap
Inggris Tolak Rencana Pendirian Masjid Agung
Warga AS Gelar Demo Anti Serangan Suriah
Muslim Balas Iklan Anti-Islam dengan Santun
Operasi Pasukan Bayaran Saudi di Taiz, Berhasil Dipatahkan
Pengakuan Mengejutkan Anggota ISIS yang Tertangkap Tentara Irak
Hasyim Muzadi : Santri Mesti dibekali Kemampuan Tahlilul Masa’il
Sejak Putin jadi Presiden, Dibangun 7500 Masjid di Seluruh Wilayah Rusia

 
user comment