Ayatullah al-Uzhma Nashir Makarim Shirazi kamis (26/1) menerima tamu sejumlah warga Syiah dari Argentina di Madrasah Imam Sajjad As kota Qom Republik Islam Iran.
Dalam pertemuan tersebut, Ayatullah Makarim mengatakan, "Dunia hari ini telah lelah dengan kehidupan yang berpaham materialistik, dan faktor itulah yang membuat banyak orang cenderung mempelajari agama khususnya Islam."
"Diantara agama-agama ada Islam, dan di dunia Islam ada mazhab Syiah. Mazhab tersebut dengan menggali ajaran-ajaran Ahlul Bait mampu memuaskan dahaga spritual umat manusia. Oleh karena itu, tidak ada yang bisa mencegah, semakin banyaknya orang yang cenderung mempelajari dan beralih meyakini mazhab yang suci ini." Tambahnya.
"Syiah adalah mazhab yang mampu memberikan argumentasi rasional mengenai kesucian dan ketinggian ajaran Islam. Itulah sebabnya, banyak yang tertarik dengan mazhab ini. Lihatlah, pada momen peringatan Arbain, jutaan manusia dari berbagai negara dipenjuru dunia, berbondong-bondong mendatangi Karbala dengan melakukan perjalanan kaki ratusan kilo meter. Umat Syiah berkumpul di satu titik dalam jumlah sangat banyak, yang tidak bisa ditemukan di tempat lain." Jelasnya lagi.
Ulama marja taklid Syiah tersebut menambahkan, "Yang sangat menakjubkan, 20 juta lebih manusia berkumpul namun tidak mendapat masalah yang berarti dari sisi keamanan dan keselamatan. Dan itu juga berlangsung di negara yang sedang dilanda konflik. Ini menunjukkan, dakwah Syiah dapat diterima oleh banyak kalangan."
Ayatullah Makarim Shirazi kemudian melanjutkan, "Keberhasilan dakwah Islam khususnya mazhab Syiah lebih disebabkan dengan hubungan yang terjalin dengan penuh akhlak dan adab yang baik. Misalnya sebagaimana tersebarnya Islam di sejumlah negara di Asia Tenggara. Penduduk di Asia Tenggara masuk Islam bukan lewat paksaan dan ancaman pedang, bukan lewat peperangan, dan tidak pula secara khusus melalui dikirimnya para muballigh Islam untuk mendakwahkan Islam disana. Melainkan melalui interaksi pedagang-pedagang muslim dengan penduduk setempat. "
"Pedagang-pedagang muslim tersebut dalam berinteraksi dan berhubungan dengan pelanggannya membangun hubungan yang penuh dengan akhlak dan menjaga kejujuran sebagaimana yang diajarkan dalam Islam. Sehingga dengan sendirinya, penduduk setempat tertarik untuk mempelajari Islam. Warga setempat bertanya kepada pedagang-pedagang muslim tersebut, akhlak anda yang sedemikian bagus ini anda pelajari dari mana? Dijawab, dari Islam. Itulah yang membuat mereka mencintai agama Islam. Ini menunjukkan akhlak dan amal adalah sebaik-baiknya bentuk dakwah." Tambahnya.
Kepada tamunya yang berasal dari Argentina tersebut, Ayatullah Makarim menasehatkan, "Bersungguh-sungguhlah di negara kalian, untuk menjalin hubungan yang baik dengan penganut agama lain. Hormati mereka dan bersikaplah toleran. Pahamilah, bahwa dalam dakwah mengajak ke Islam tidak dibenarkan melalui paksaan. Lakukanlah dakwah dengan lembah lembut, dengan sikap menghargai dan kedepankanlah dialog. Sehingga lahir dalam persepsi mereka, betapa penganut Islam itu adalah orang-orang yang baik dan tidak berbahaya bagi mereka."
Ayatullah Nashir Makarim Shirazi dibagian akhir penyampainnya mengatakan, "Salah seorang intelektual Amerika Serikat pernah berkata, saat ini kita sedang berada dalam penantian waktu yang tidak lama lagi, kita akan dibangunkan oleh suara azan."