Indonesian
Monday 6th of May 2024
0
نفر 0

Pemerintah Seharusnya Bentuk Badan Nasional Penanggulangan Liberalisme'

JAKARTA, muslimdaily.net - Menanggapi hasil Silaturahmi Nasional (Silatnas) #IndonesiaTanpaJIL (#ITJ) di Bandung, Sabtu-Ahad lalu yang menghasilkan empat seruan perlawanan terhadap liberalisme, peneliti utama INSISTS Dr. Adian Husaini menyampaikan perlunya pemerintah membentuk lembaga yang memerangi pemikiran liberalisme.

"Alhamdulillah Silatnas ITJ berlangsung dengan lancar," kata Adian, "seharusnya pemerintah memberikan dukungan kepada ITJ."

Pemerintah seharusnya mendukung penuh gerakan #IndonesiaTanpaJIL karena, menurut Ketua Program Pasca Sarjana dan S-3 Program Pendidikan Islam UIKA Bogor ini, liberalisme lebih berbahaya daripada penyalahgunaan narkoba.

"Pemikiran liberalisme agama lebih bahaya dari narkoba," tegasnya kepada MuslimDaily.net Selasa pagi (13/11).

Karena pemikiran liberalisme dianggap lebih berbahaya daripada penyalahgunaan narkoba, Adian Husaini mengusulkan perlunya dibentuk Badan Nasional Penanggulangan Liberalisme sebagai upaya nyata memperbaiki kerusakan moral pemuda Indonesia akibat paham liberalisme.

"Karena pemikiran liberalisme agama lebih bahaya dari narkoba, maka bagus lagi jika dibentuk Badan Nasional Penanggulangan Liberalisme," pungkas Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia itu.

Gerakan #IndonesiaTanpaJIL

Gerakan #IndonesiaTanpaJIL merupakan sebuah gerakan intelektual yang digerakkan oleh pemuda dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi dari berbagai wilayah di Indonesia namun memiliki kesamaan visi untuk menolak dan melawan setiap pemikiran pluralisme, sekulerisme, dan liberalisme agama (SEPILIS) yang marak disuarakan oleh beberapa tokoh, antara lain aktivis-aktivis yang tergabung dalam Jaringan Islam Liberal (JIL) di bawah koordinator Ulil Abshar Abdalla.

Akhir pekan lalu, ratusan pemuda perwakilan #ITJ dari beberapa wilayah di Indonesia berkumpul bersama dalam kegiatan Silahturahmi Nasional (Silatnas) gerakan #IndonesiaTanpaJIL di Bandung. Dalam hasil acara yang berlangsung Sabtu-Ahad (10-11 Nov 2012) itu, mereka menyerukan perlawanan terhadap gerakan liberalisasi agama yang dianggap telah merusak moral pelajar dan mahasiswa Indonesia.

Demi menyelamatkan generasi muda Indonesia, mereka menyerukan:

    * Kepada pemerintah, melalui Kemendikbud, untuk menghentikan liberalisasi agama dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
    * Kepada para pendidik, untuk berani menolak kurikulum pendidikan yang menjurus pada liberalisasi agama yang dipaksakan kepada mereka.
    * Kepada media massa, untuk mendukung upaya penyelamatan generasi muda Indonesia.
    * Kepada orangtua, untuk memperhatikan penanaman nilai-nilai agama kepada anak-anaknya, karena keluarga dalah benteng terakhir moralitas generasi.

[mzf]


source : http://muslimdaily.net
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Subhanallah, Jamaah Masjidil Haram Akan Difasilitasi Helikopter
Penembak Gelap Wahabi Tewaskan Imam Masjid Syiah
Amra Babich, Walikota Pertama di Eropa Memakai Hijab
Majelis Ulama Bahrain Keluarkan Pernyataan Keras Tolak UU Keluarga yang Disahkan Parlemen
Pameran Miniatur Al-Quran Terkait Abad Keduapuluh di Anur-Perancis
Serangan ke Huseiniyah Haidariah di Arab Saudi, Lima Gugur
Arab Saudi akan Menderita Kekalahan Telak di Yaman
Arab Saudi dan Pengkhianatan Keluarga Sa'ud
Amir Front Al Nusra di Idlib, Suriah Tewas
Gubernur Perempuan Ahlus Sunnah Iran, Turut menjadi Korban dalam Tragedi Mina

 
user comment