Menurut Kantor Berita ABNA, Khalid al Ghamidi seorang muballigh Wahabi Arab Saudi, mengeluarkan pernyataan kontroversial dan memicu kemarahan warga Arab Saudi dalam sebuah siaran program televisi stasiun Washal. Khalid al Ghamidi pada sebuah acara yang diasuhnya pada stasiun Washal dan disiarkan secara live menyerukan agar kepala-kepala pengikut Syiah dipenggal. Menurutnya hukuman setimpal bagi penganut Syiah adalah dengan dipenggal kepalanya didepan umum.
Dia juga menyatakan agar sekuat tenaga umat Syiah dicegah untuk memasuki Mekah dan Madinah meskipun itu untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
Pemerintah Kuwait pasca peristiwa peledakan bom di Masjid Imam Shadiq As di wilayah al Shawabir yang menggugurkan puluhan jamaah Syiah yang sedang menunaikan ibadah shalat Jum’at mengeluarkan perintah untuk memboikot stasiun tv Washal dan melarangnya untuk diakses di Kuwait.
Bagi rezim Kuwait, materi-materi dakwah di stasiun tv Washal oleh penceramah-penceramah Wahabi tidak mencerminkan ajaran Islam, melainkan hanya sekedar menyulut umat Islam untuk saling bertikai dan saling bunuh.
Materi-materi permusuhan dan kebencian terhadap Syiah di sejumlah stasiun televisi yang dikelola kelompok Wahabi dinilai telah memicu sejumlah aksi kekerasan yang dalam beberapa bulan terakhir ini merebak di sejumlah negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi dan Kuwait.
Di Mesir, menyusul kasus peledakan bom di sejumlah masjid Syiah di Yaman, Arab Saudi dan Kuwait dalam empat bulan terakhir, masjid-masjid dan perpustakaan-perpustakaan umum dibersihkan dari kitab-kitab yang memuat ajaran Wahabi termasuk karya-karya Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab atas perintah pemerintah Mesir. Kitab-kitab tersebut dinilai mengandung ajaran kebencian dan permusuhan terhadap sesama muslim.
source : abna