Syeikh Muhammad Khiyabani lahir pada 1297 Hq dari keluarga agamis di kota Tabriz. Pada awalnya ia mengikuti ayahnya sebagai pedagang, tapi kecenderungan kejiwaannya untuk menuntut ilmu membuatnya memilih menjadi talabeh. Dengan cepat Syeikh Khiyabani menyelesaikan pendidikannya dan ikut dalam pendidikan tingkat tinggi ilmu fiqih, ushul fiqih dan astronomi.
Ketika kota Tabriz dikepung, Ayatullah Khiyabani menjadi tokoh dan pemimpin rakyat. Dengan pakaian ulama ia memanggul senjata dan bersama-sama rakyat mempertahankan kota dan kehormatan warga dari pasukan Ain ad-Daulah, Perdana Menteri Dinasti Qajar. Setelah lengsernya Muhammad Ali Syah, Ayatullah Khiyabani dipilih rakyat Tabriz menjadi wakil mereka di Dewan Nasional (parlemen Iran). Beliau bersama tokoh seperti Syahid Modarres berusaha membela hak rakyat. Di masa periode Dewan Nasional periode ke dua, dengan berani Ayatullah Khiyabani melakukan protes terbuka atas ultimatum penjajah Tsar Rusia.
Kondisi Iran yang tidak baik dan diusirnya wakil-wakil Azerbaijan di Majlis Dewan Nasional membuat Ayatullah Khiyabani membentuk dewan perwakilan daerah dan mengajak rakyat bangkit melawan. Pada 16 Rajab 1337 Hq Ayatullah Khiyabani mengumumkan secara terbuka perlawanannya. Kebangkitan ini berhasil meraih kemenangan dan berlanjut hingga lima bulan. Akhirnya, akibat pengkhianatan Mukhbir al-Saltanah, tokoh nasionalis, pendukung Ayatullah Khiyabani dibunuh dan yang masih hidup dilucuti senjatanya.
Akibat pengkhianatan sebagian antek-antek asing, Syeikh Muhammad Khiyabani pada 29 Dzulhijjah 1338 Hq gugur syahid dan dimakamkan di pekuburan umum Sayid Hamzeh di Tabriz. Beberapa waktu berlalu, pekuburan ini menjadi sekolah dan ketika sekolah ini rusak, kuburan Ayatullah Khiyabani juga lenyap. (IRIB Indonesia)
source : irib