Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menekankan, Republik Islam Iran tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi ancaman bagi kawasan dan negara-negara tetangga, akan tetapi akan mereaksi dengan kokoh segala bentuk agresi.
<!-- Item fulltext -->
Ayatullah Khamenei Ahad (19/4) dalam pertemuan dengan para panglima, pegawai dan keluarga para syuhada Angkatan Bersenjata Iran menyeru angkatan bersenjata Iran untuk menjaga dan memperkokoh wawasan dan orientasi keagamaan serta revolusi dan meningkatkan kemampuan pertahanan, senjata dan kesiapan mental.
Pasca kemenangan Revolusi Islam, militer menempatkan dirinya dalam lingkungan revolusi dalam pengabdian kepada rakyat serta pemerintah Islam. Dimensi revolusioner militer Iran di berbagai bidang khususnya selama delapan tahun perang pertahanan suci, memainkan peran penting dan sangat bernilai serta menjadi kebanggaan bagi Iran. Kekuatan militer dalam membela Revolusi Islam dan pengabdiannya kepada rakyat menjadi salah satu karakteristik unggul militer Republik Islam Iran. Militer terus meniti kekuatannya dengan menjalankan seluruh komitmennya dengan merujuk pada nilai-nilai spiritualitas dan patuh pada hukum internasional.
Selang 36 tahun dari kemenangan Revolusi Islam dan beragam ancaman musuh terhadap Iran serta berlanjutnya sanksi, militer Iran selain mampu meraih kemajuan di bidang militer serta pertahanan, juga menjadi benteng kuat dari agresi para arogan.
Keberanian militer Republik Islam Iran di luar perbatasan juga dapat disaksikan dan upaya untuk menciptakan keamanan di berbagai wilayah dunia, khususnya keamanan perbatasan neagra-negara tetangga dan regional merupakan gerak hidup dan sisi keislaman bagi militer Iran. Angkatan laut Iran, meski adanya sanksi, represi dan ancaman dengan beragam misi yang panjang tetap menjalanjan misi kemanusiaan dan tugas keagamaan di bawah koridor undang-undang internasional. Angkatan laut Iran juga menciptakan keamanan bagi berbagai kapal di perairan internasional.
Menurut ungkapan Rahbar, Iran berbeda dengan kekuatan yang tdak dapat dikendalikan, menilai keamanan sebagai nikmat terpenting Ilahi dan untuk menjaga keamanan dirinya serta pihak lain tak segan-segan untuk berjuang dan membela diri. Bertepatan dengan kemajuan pertahanan dan militer angkatan bersenjata Iran, musuh bangsa ini dan seluruh bangsa kawasan, khususnya Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel, melalui penipuan opini publik, menebar propaganda dan agitasi luas bahwa Iran adalah ancaman. Padahal ancaman sejati dan paling serius bagi kawasan dan dunia adalah Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel yang tak pernah komitmen terhadap prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan serta agama. Keduanya jika merasa perlu tak malu-malu untuk melakukan intervensi di belahan dunia mana pun dan mengobarkan pembantaian massal.
Dewasa ini Amerika dan Israel baik secara langsung mau pun tidak serta dengan beragam cara membatai sacara massal warga Muslim Yaman, Suriah dan Irak. Arab Saudi yang memiliki keterkaitan dengan nama Islam, sejak 25 hari lalu dengan lampu hijau Amerika dan dukungan Israel telah memulai serangan udara ke Yaman. Bom-bom bikinan Amerika telah membantai rakyat Yaman.
Iran bukan saja berdasarkan ajaran Islam mendukung bangsa tertindas, pecinta kebebasan dan gerakan rakyat termasuk di Yaman, juga memberi dukungan moril dan kemanusiaan. Melalui jalur diplomatik Iran berusaha mengakhiri agresi Arab Saudi ke Yaman. Menurut ungkapan Rahbar, Republik Islam Iran menentang mereka yang menyerang warga sipil, perempuan dan anak-anak. Namun Iran tidak akan mengintervensi urusan internal negara lain. (IRIB Indonesia/MF)
source : abna