Menurut Kantor Berita ABNA, pada Ahad (13/9), bentrokan terbaru meletus antara Palestina dan pasukan Israel di kompleks Al-Aqsa setelah pasukan rezim berusaha memaksa jemaah Palestina keluar dari masjid. Insiden itu melukai sejumlah warga Palestina dan mengakibatkan kerusakan properti.
Rezim Israel sampai mengerahkan lebih dari 200 personil tentara untuk memaksa warga Palestina keluar dari masjid al Aqsa. Hal tersebut memancing kemarahan warga muslim Palestina lainnya, sehingga bentrokan tidak terhindari. Tentara Zionis dengan menembakkan gas air mata dan melakukan aksi kekerasan meski terhadap jamaah perempuan. Serangan tersebut menimbulkan korban luka-luka dan sejumlah kerusakan dibeberapa sisi bangunan masjid al Aqsa.
Serangan 200 tentara Israel terhadap jamaah masjid Al-Aqsa tersebut, menuai kecaman dan protes berbagai kalangan. Dalam aksi protes pada keesokan harinya senin [15/9], yang diseru oleh Gerakan Muqawama Palestina, Hamas, para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-Israel dan menyerukan kepada Liga Arab untuk bertindak mereaksi serangan tersebut.
Dalam pidato di hadapan masyarakat, pejabat Hamas Mushir al-Masri, mengutuk rezim Israel atas serangan pada hari Ahad tersebut ke situs suci dan jemaah Palestina di dalamnya.
Lebih lanjut, al-Masri juga mendesak Otoritas Palestina untuk menunjukkan dukungan terhadap masjid suci dan mengakhiri kerjasama keamanan dengan Israel.
Sementara itu, Direktur Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar al-Kiswani pada mengkonformasi bahwa sedikitnya enam warga Palestina, termasuk seorang pria tua, terluka dalam bentrokan di masjid itu selama dua hari berturut-turut.Puluhan warga Palestina juga ditahan dalam serangan terbaru.
source : abna