REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganggap telah selesai seputar polemik Tafsir Ibnu Katsir pada Quran Miracle The Reference halaman 880. Pendapat tersebut diungkapkan setelah Pihak MUI melihat hasil revisinya. ‘’Kami bisa menerimanya dan yakin Miracle ini ada misi dakwahnya. Jadi buat kami sudah tidak masalah. Setelah ada revisi, kami anggap selesai," kata Wakil Sekretaris Komisi Pendidikan MUI, Drs Arif Fakhrudin MAg ketika menerima perwakilan dari PT Sygma selaku penerbit Quran Miracle The Reference, Selasa (20/11).
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari PT Sygma yang hadir adalah Tina Rakhmatin (Corporate Communication), Muchaeroni (Sales Director), dan Ust Arif Ramdhani, Lc (tim ahli PT Sygma).
Dalam pertemuan tersebut, menurut Tina Rakhmatin kepada Republika Online, tim Sygma memperlihatkan Miracle the Reference yang sudah direvisi, sumber-sumber asli yang dijadikan kutipan Tafsir Ibnu Katsir. Selain itu juga diperlihatkan bahwa kutipan tafsir tersebut diambil dari sumber yang sahih dan bukan hasil tafsiran penerbit sendiri.
Tina melanjutkan, kitab yang diperlihatkan adalah Al Misbahul Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Katsir. Tim juga membawa buku Shahih Ibnu Katsir terbitan Pustaka Ibnu Katsir jilid 7 dari penerbit Pustaka Ibnu Katsir yang juga melakukan penerjemahan yang sama seperti Miracle The Reference halaman 880.
Mengenai edisi revisi tersebut menurut Tina pihaknya sudah melakukannya pada cetakan yang dibuat bulan Juni-Juli 2012. Penyebaran hasil revisi tersebut masih berlangsung hingga sekarang. Stok Miracle lama yang ada di agen dan toko-toko buku ditukar dengan stok baru. ’’Jadi Miracle yang ada sekarang hampir semuanya sudah edisi revisi,’’ jelasnya.
Miracle the Reference disusun dengan melibatkan dewan peneliti dari berbagai kalangan akademisi Islam terpercaya. Semua materi dalam Quran ini pun sudah lolos tashih dari Kemenag. Penjelasan lebih lanjut membuka situs: www.penjelasanmtr.blogspot.com atau www.syaamilquran.com artikel terkait.
Tina menambahkan, revisi dilakukan demi menjaga ukhuwah dan menghindari perbedaan pendapat yang berlarut-larut mengenai penyebutan nama Paulus yang termuat dalam halaman 880. ‘’Informasi mengenai proses penukaran edisi lama dengan edisi revisi masih berlangsung hingga sekarang. Anda dapat menghubungi nomor telepon 085322622662 dengan Saudara Subiakto,’’ jelasnya.
Selaku pengurus MUI, Arif menyatakan secara transliterasi, memindahkan bahasa dari Arab ke Bahasa Indonesia, dan secara ideal intelektual, sudah sesuai apa yang dilakukan oleh Sygma. Namun secara hermenetik, harus dipertimbangkan penerimaan masyarakat umum mengenai teks tersebut. ‘’Karenanya, memang lebih tepat dilakukan revisi, agar mudah diterima masyarakat awam," ungkap Arif.
Mengenai pernyataan Ketua MUI Ma’ruf Amin bahwa Quran Miracle The Reference harus dimusnahkan sebagai dilansir salah satu media online (16/11), Arif mengungkapkan, sebenarnya yang disampaikan Ma’ruf adalah supaya penerbit segera menarik Quran yang belum direvisi tersebut.
source : http://www.republika.co.id