Indonesian
Sunday 21st of July 2024
0
نفر 0

Rahasia Tidak Boleh Diungkapkan Kepada Orang Lain

Dahulu kala, seorang penguasa besar menyimpan rahasia dalam hatinya. Rahasia besar yang tidak ada orang lain yang mengetahui kecuali dirinya. Ia selalu ingin mengungkapkan rahasia tersebut kepada seorang yang dapat menjaga amanat dan rahasia sehingga dengan demikian ia merasa dapat meringankan beban pada pundaknya. Namun ia selalu khawatir ketika hendak mengungkapkan rahasianya kepada orang-orang terdekat dan keluarganya
Rahasia Tidak Boleh Diungkapkan Kepada Orang Lain

Dahulu kala, seorang penguasa besar menyimpan rahasia dalam hatinya. Rahasia besar yang tidak ada orang lain yang mengetahui kecuali dirinya. Ia selalu ingin mengungkapkan rahasia tersebut kepada seorang yang dapat menjaga amanat dan rahasia sehingga dengan demikian ia merasa dapat meringankan beban pada pundaknya. Namun ia selalu khawatir ketika hendak mengungkapkan rahasianya kepada orang-orang terdekat dan keluarganya sendiri. Karena ia tahu, jika orang lain mengetahui rahasianya, maka harga diri dan kehormatannya akan musnah, dan kebesarannya pun dalam masyarakat akan sirna.

Suatu hari ia memanggil beberapa orang kepercayaannya dan berkata kepada mereka, "Kalian adalah orang-orang terdekatku dan aku percaya kepada kalian. Oleh karena itu aku ingin mengungkapkan satu hal penting kepada kalian dan aku meminta kalian untuk tidak mengungkapkannya kepada siapa pun. Bahkan aku meminta kalian untuk tidak membocorkan rahasia ini kepada orang terdekat atau anggota keluarga kalian. Kalian harus berjanji untuk menyimpan rahasia ini sampai mati."
 
Salah satu dari orang kepercayaan penguasa itu menjawab, "Wahai penguasa, percayalah kepada kami, katakanlah apa saja dan yakinlah bahwa kami tidak akan mengungkapkan kepada orang lain. Kami siap menyerahkan nyawa demi penguasa, menjaga rahasia bukan hal besar bagi kami."
 
Sang penguasa itu pun kemudian mengatakan, "Sebenarnya aku menyimpan rahasia besar dalam hati dan karena sudah lama aku menyimpannya aku merasa menderita karena kesedihan yang sungguh berat. Aku ingin mengungkapkannya kepada kalian sehingga beban ini terasa sedikit lebih ringan. Jika aku ketahui salah satu dari kalian membocorkan rahasia ini kepada orang lain, aku akan langsung membunuhnya dan aku tidak akan memberinya ampun."
 
Orang-orang kepercayaan penguasa itu pun berjanji akan menjaga rahasia. Ia pun mengungkapkan rahasianya itu. Kemudian dia menatap satu persatu wajah orang-orang di depannya dan berkata, "Tepatilah janji kalian, jika ada salah satu dari kalian yang tidak menepati janji, maka kematian akan menantinya. Aku telah menjaga rahasia ini dalam hati selama satu tahun penuh dan aku tidak mengatakannya kepada siapapun.

Rahasia yang selama satu tahun disimpan dalam hati sang penguasa itu ternyata telah menyebar ke seluruh negeri keesokan harinya. Semua warga mengetahui rahasia tersebut. Sang penguasa mengetahui bahwa salah satu dari orang-orang kepercayaannya telah mengkhianatinya.

Dalam hati ia berkata, "Orang-orang terdekatku telah mengkhianatiku, mereka tidak menepati janji. Bahkan mereka tidak dapat menyimpan rahasia barang sehari saja. Tapi aku akan menepati janjiku dan aku akan menyerahkan mereka ke tangan para algojo."
 
Penguasa itu pun kemudian menginstruksikan hukuman penggal bagi orang-orang kepercayaannya itu. Setelah tertangkap, mereka dihadapkan pada penguasa dan mereka pun mulai merengek kepada sanga penguasa dan memohon untuk diampuni.

Salah satu di antara mereka kemudian berkata, "Wahai penguasa ampunilah kesalahan kami. Orang-orang bijak adalah para pemaaf. Kami tahu telah berbuat kesalahan dan kami harus dipenggal. Namun kau wahai penguasa! Maka bertindaklah seperti ornag-orang bijak dan jangan kau serahkan kami ke tangan algojo. Setan telah membujuk kami, namun kami berjanji tidak akan berbuat kesalahan lagi."
 
Mendengar ungkapan itu, sang penguasa langsung berteriak, "Diam. Kalian juga pernah berjanji namun kalian tidak menepatinya. Meski kalian tahu kepala kalian akan dipenggal jika berani membocorkannya, namun kalian tetap melanggar janji. Aku tidak akan pernah lagi percaya janji kalian. Dengan telah membocorkan rahasia itu, kalian telah mencoreng kehormatanku. Aku telah katakan sebelumnya, kematian akan menanti jika kalian berani membocorkannya. Mungkin kematian kalian akan menjadi pelajaran bagi orang-orang lain."
 
Sang penguasa itu pun mengalihkan pandangannya kepada algojo dan mengatakan, "Hunus pedangmu dan penggal kepala mereka semua."

Sesaat kemudian seorang bapak tua meminta ijin dari sang penguasa agar dibolehkan bicara. Ia berkata, "Mengapa kau akan membunuh kami? Kau sendiri penyebab kesalahan ini, wahai penguasa!"
 
Raja menjawab, "Apa maksudmu? Bagaimana mungkin aku yang berbuat salah, kalian yang membocorkan rahasiaku?"
 
Kemudian bapak tua itu menjawab, "Wahai penguasa, hatimu adalah sumber rahasia itu, namun kau tidak menyumbat sumber itu dan kau sendiri melanggar janji dengan mengungkapkannya kepada sejumlah orang. Sumber berubah menjadi sungai dan sungai pun berubah menjadi banjir. Sekarang bagaimana mungkin kau dapat mengalau banjir itu?"

Penguasa itu berkata, "Tapi aku percaya kepada kalian. Kalian adalah orang-orang terdekat kepercayaanku. Darimana aku tahu kalau kalian pengkhianat."
 
Lelaki tua itu berkata, "Harta karun harus diserahkan kepada orang yang dapat menjaganya, namun rahasia hanya boleh disimpan dalam hati sendiri. Ungkapan yang belum disampaikan dengan lidah dapat dikontrol dan selalu terjangkau, akan tetapi ketika telah diucapkan maka tidak mungkin dapat dikontrol."
 
Mendengar pernyataan itu, sang penguasa merenung dan sadar bahwa bapak tua ini berkata benar. Ketika dia sendiri tidak dapat menjaga rahasia, bagaimana mungkin ia berharap orang lain dapat menjaga rahasia. Kemudian penguasa itu berkata, "Iya, bapak tua ini berkata benar. Kesalahan bermula dari diriku karena telah mengungkapkan rahasia itu kepada kalian. Aku mengampuni kalian, namun mulai saat ini, kalian tidak lagi menjadi orang-orang kepercayaanku. Bapak tua ini yang akan menggantikan kalian, karena dia telah membimbingku." (IRIB)


source : irib.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Saudi Harus Tanggung Jawab Bukannya Tuduh Pihak Lain
Ulama Sulsel Bahas Perppu Ormas dengan Presiden
Konsultan Kebudayaan Iran: Penyelenggaraan Pesta Perayaan dari Hari Raya Qurban Sampai ...
Kubu Pendukung Kekufuran Ingin Hapus Identitas Islam
Muslim Puerto Rico Bertambah, Jumlah Masjidnya Tetap
Dianggap Subversif, Ulama Syiah Nigeria Diserang dan Ditangkap
Inggris Tolak Rencana Pendirian Masjid Agung
Warga AS Gelar Demo Anti Serangan Suriah
Muslim Balas Iklan Anti-Islam dengan Santun
Operasi Pasukan Bayaran Saudi di Taiz, Berhasil Dipatahkan

 
user comment