Indonesian
Thursday 28th of November 2024
0
نفر 0

Islam Beri Masyarakat Bulgaria Kehidupan Lebih Baik

Islam Beri Masyarakat Bulgaria Kehidupan Lebih Baik

 

REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Runtuhnya Uni Soviet pada dekade 90-an berpengaruh terhadap seluruh negara-negara di Eropa Timur. Komunitas agama yang dahulu dikekang, kini merasakan kebebasannya.

Muslim Bulgaria merupakan salah satu komunitas agama yang merasakan hal tersebut. Mereka tidak lagi menutupi identitasnya sebagai Muslim. Sejak itu, jalanan di Bulgaria tak lagi asing dengan perempuan berjilbab atau pria berjanggut. Islam pun mulai diterima di Bulgaria.

Belakangan, sebagian masyarakat Bulgaria yang menganut Katolik Roma memutuskan untuk menjadi Muslim. Yang menarik, sejak Islam kembali bergeliat, angka pencurian, jumlah prostitusi dan mucikari berkurang.

Habibe, (35 tahun), seorang warga Sofia, mengaku keputusannya menjadi Muslim ditengarai karena Islam membuka lautan pengetahuan tanpa batas. "Saya percaya, Islam akan membimbingku menuju surga," katanya seperti Jumat (15/2).

Imam Ahmed Mussa, yang memeluk Islam pada tahun 2000, mengaku memeluk Islam saat bekerja sebagai buruh konstruksi di Vienna. Di sana, ia bertemu dengan komunitas Muslim Vienna dan akhirnya memutuskan menjadi Muslim. Usai mengucapkan syahadat, Mussa kembali ke Bulgaria dan mendalami studi Islam di Sarnitsa.

Namun, setelah bertugas cukup lama, Mussa dituduh sebagai pihak dibalik penyebaran ajaran radikal. Ketika ditangkap, Mussa mengatakan ia tidak takut dengan hal tersebut karena setiap Muslim hanya takut kepada Allah.

Peneliti agama, Alexey Pamporov mengatakan di Bulgaria Islam mudah beradaptasi dengan lingkungan Kristen. Hebatnya lagi, Islam tidak seperti agama lain yang segera ditinggalkan. Sebaliknya, Islam begitu diminati karena menawarkan kehidupan yang teratur. 

"Mereka seperti menemukan hidup yang lebih baik," katanya.

Saat ini, populasi Muslim Bulgaria mencapai 15 persen dan sebagian besar merupakan keturunan Turki. Proporsi ini merupakan yang tertinggi di Eropa. Fakta ini jelas berbanding terbalik dibandingkan di masa komunisme. Kala itu, sebanyak 300 ribu Muslim dipaksa berganti nama dan menerapkan budaya Bulgaria yang komunis.

Reporter : Agung Sasongko
Redaktur : Fernan Rahadi

source : republika.co.id
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Warga California AS Kecam Donald Trump dan Menuntutnya Mundur
Berbagi Pengalaman dalam Mengelola Keberagaman Indonesia, KBRI Vatikan Gelar Interfaith ...
Kepenatan dan Kelelahan yang Disukai Allah Swt dan Rasul-Nya
Perspektif Rahbar: Permusuhan AS Anti-Iran Tetap Berlanjut
Dalam Al Qur’an, Islam itu Satu Tidak Ada Islam Nusantara
Suasana Aksi Demonstrasi Hari al Quds di Suriah
Persiapan Pelayanan Haji 2017 Menunjukkan Perbaikan Signifikan
Satu Tersangka Pelaku Teror di Charlie Hebdo Menyerahkan Diri
Ansarullah: Rakyat Yaman tak Hiraukan Konferensi Riyadh
Sindikat Narkoba Iran Terbanyak di Indonesia?

 
user comment