Indonesian
Sunday 5th of January 2025
0
نفر 0

Rahbar: Konflik Kawasan tidak Normal dan Dipaksakan

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menilai persatuan dan solidaritas sebagai resep mujarab bagi Dunia Islam.
Rahbar: Konflik Kawasan tidak Normal dan Dipaksakan


Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menilai persatuan dan solidaritas sebagai resep mujarab bagi Dunia Islam.


 
 
 
 
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Sabtu (18/7) bertemu dengan pejabat Iran, Duta Besar-Duta Besar negara Islam di Tehran dan berbagai lapisan masyarakat.
 
 
 
Ia menjelaskan, “Perang-perang mazhab dan sektarian yang terjadi saat ini di kawasan dirancang dan dipaksakan untuk mengalihkan perhatian bangsa-bangsa Muslim dari rezim Zionis Israel.”
 
 
 
Pada kesempatan itu, Rahbar mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri dan menyinggung kondisi menyedihkan Dunia Islam dan tidak adanya persatuan serta solidaritas.
 
 
 
“Perpecahan dan konflik saat ini di kawasan, tidak normal dan dipaksakan. Ulama, intelektual, pejabat pemerintah, negara, politisi dan tokoh Dunia Islam harus menyadari keberadaan para pengkhianat umat Islam dalam perpecahan dan konflik ini,” paparnya.
 
 
 
Terkait alasan tidak normalnya konflik-konflik kawasan, Rahbar menyinggung kehidupan harmonis dan rukun antara Syiah dan Sunni di negara-negara kawasan yang sudah berlangsung sejak lama.
 
 
 
Ia menerangkan, “Jika Umat Islam bersatu dan menekankan sisi-sisi persamaan, pasti di arena politik dunia akan menjadi sebuah kekuatan tak tertandingi. Akan tetapi kekuatan-kekuatan besar dunia, demi menjaga kepentingannya dan melindungi Israel, memaksakan konflik-konflik ini kepada Umat Islam.”
 
 
 
Rahbar juga mengingatkan pengakuan sebagian petinggi Amerika terkait peran pemerintah Washington dalam melahirkan dan membesarkan ISIS. Menurutnya, koalisi anti-ISIS tidak bisa dipercaya.
 
 
 
Ia menegaskan, “Kebijakan kekuatan-kekuatan imperialisme dunia di kawasan jelas merupakan pengkhianatan dan semuanya harus menyadari masalah ini.”
 
 
 
Rahbar menekankan bahwa kebijakan Republik Islam Iran di kawasan,  bertentangan dengan kebijakan kubu imperialis.
 
 
 
“Kebijakan imperialis di Irak adalah menggulingkan pemerintah pilihan rakyat, menciptakan konflik Sunni-Syiah dan pada akhirnya memecah Irak. Akan tetapi kebijakan Iran terkait Irak, mendukung dan memperkuat pemerintahan pilihan rakyat, menghadapi para penyulut perang internal dan konflik, juga melindungi seluruh wilayah Irak,” tegasnya.
 
 
 
Sehubungan dengan perkembangan di Suriah, Ayatullah Khamenei menjelaskan, “Kebijakan imperialis di Suriah memaksakan kehendak di luar kehendak rakyat dan menggulingkan sebuah pemerintahan yang dengan tegas dan transparan berdiri melawan Israel.”
 
 
 
Dapat dipastikan, kata Rahbar, Republik Islam Iran menghormati setiap pemerintahan yang slogan, tujuan dan niatnya berdiri melawan rezim penjajah Israel.
 
 
 
Menurut Rahbar, Amerika di Yaman mendukung presiden terguling dan pembantaian rakyat serta anak-anak tak berdosa.
 
 
 
“Iran, terkait masalah-masalah regional seperti Irak, Suriah, Yaman, Lebanon dan Bahrain, tidak mengejar kepentingan pribadi. Iran percaya bahwa pengambil keputusan asli di negara-negara itu adalah rakyat, dan pihak asing tidak berhak mengintervensi dan memutuskan,” pungkasnya. (IRIB Indonesia/HS)
 
 


source : irib.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Generasi yang Jauh dari Alquran adalah Generasi yang Ketinggalan Zaman
Jutaan Rakyat Iran Nyatakan Dukungan pada Pemerintah dalam Aksi 9 Dey
Ini Pendapat GP Ansor tentang Pembubaran Seminar Sejarah 65 di LBH Jakarta
Dalam 5 Tahun, MUI Terbitkan 13.136 Sertifikat Halal
Mesir Bersihkan Masjid dan Perpustakan dari Buku-Buku Wahabi
Islam Beri Masyarakat Bulgaria Kehidupan Lebih Baik
Vonis Mati Sheikh Nimr dan Gelombang Kecaman terhadap Al Saud
50 Persen Zionis Setuju Serahkan Baitul Maqdis ke Palestina
Kita Bersatu karena Memiliki Ideologi Pancasila
Deklarasi Konferensi Internasional Dukungan untuk Intifada Palestina

 
user comment