Ahmed Al Assir, syeikh Salafi ekstrem Lebanon yang baru-baru ini tertangkap, mengakui dukungan Arab Saudi atas dirinya.
IRIB News (16/8) mengutip situs berita Middle East Panorama, melaporkan, Ahmed Al Assir, syeikh Salafi ekstrem Lebanon itu ditangkap karena terlibat dalam banyak kejahatan di Lebanon.
Dalam interogasi yang dilakukan oleh aparat keamanan Lebanon, Ahmed Al Assir mengaku mendapat dukungan dari badan intelijen Saudi.
Al Assir mengatakan, “Badan intelijen Saudi dan departemen intelijen, badan keamanan internal Lebanon mendukung dirinya untuk membentuk sebuah gerakan untuk melawan Hizbullah di kota Saida, Selatan Lebanon.”
Ia menegaskan, “Senjata-senjata kelompok yang berafiliasi kepada dirinya dipasok oleh departemen intelijen, badan keamanan internal Lebanon.”
Al Assir juga mengaku dibayar 1,5 juta Lebanon Pound (LBP) perbulan oleh departemen intelijen, badan keamanan internal Lebanon yang uangnya berasal dari Saudi.
Aparat keamanan internal Lebanon, Sabtu (15/8) menangkap Ahmed Al Assir, syeikh Salafi ekstrem yang lama buron, di bandara internasional Beirut, ketika hendak keluar dari Lebanon dengan mengenakan pakaian wanita.
Syeikh Al Assir yang terlibat dalam pembunuhan massal atas personil militer dan aparat keamanan Lebanon, selalu menentang poros perlawanan anti-rezim Zionis Israel, terutama Hizbullah dan Suriah.
Ia terang-terangan mendukung kelompok teroris ISIS dan Front Al Nusra. (IRIB Indonesia/HS)
source : irib.ir